Wednesday, December 1, 2010

makalah laporan way kambas

I. Judul : Struktur Ekosistem Hutan

II. Hari/tanggal Praktikum : Sabtu, tanggal 19 Desember 2009

III. Tujuan :
1. Mengidentifikasi komponen-komponen ekosistem hutan Taman Nasional Way Kambas.
2. Menunjukan karateristik struktur ekosistem hutan Taman Nasional Way Kambas.

IV. Kajian Pustaka :
“ Dalam ekologi kita mengenal suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya yang disebut ekosistem. Dalam ekosistem itulah makhluk-makhluk hidup berinteraksi baik di antara sesama makhluk hidup dengan lingkungannya. Pengaruh lingkungan terhadap makhluk-makhluk yang hidup dalam lingkungan itu disebut sebagai aksi, sebaliknya makhluk-makhluk hidup mengadakan reaksi terhadap pengaruh tadi. Sedangkan pengaruh makhluk hidup yang satu terhadap yang lainnya disebut koaksi. Suatu system yang meliputi faktor-faktor lingkungan dan makhluk-makhluk yang hidup di dalamnya. Jadi suatu ekosistem secara fungsional mempunyai dua komponen, yaitu abiotik dan biotik ”. Soendjojo Dirjosoemarto (1986 : 12).
“Dalam tingkat organisasi kehidupan, ekosistem merupakan area alam yang berlangsung interaksi antara makhluk hidup sehingga terjadi pertukaran material antara komponen biotik dan abiotik. Di dalam suatu ekosistem pada dasarnya tersusun atas komunitas-komunitas. Peristiwa aliran energi yang berlangsung di dalam suatu ekosistem lebih kompleks dibandingkan dengan komunitas. Hubungan yang kompleks antara spesies dalam ekosistem disebut dengan istilah jarring-jaring makanan. Selain itu, didalam suatu ekosistem juga berlangsung perputaran materi yang bersifat siklis. Ekosistem hutan merupakan bagian dari ekosistem terrestrial. Di dalam suatu ekosistem hubungan antara organisme dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Aliran energi dapat berlangsung dengan berbagai jalan”. Sujarwanta (2009 : 11).
“ Satu ciri mendasar pada ekosistem adalah bahwa ekosistem itu bukahlah suatu sistem yang tertutup, tetapi terbuka dan daripadanya energi dan zat terus-menerus keluar dan digantikan agar sistem itu terus berjalan. Sejauh yang berkenaan dengan struktur, ekosistem secara khas mempunyai tiga komponen biologi, yaitu; produsen (jasad autotrof) atau tumbuhan hijau yang mampu menambah energi cahaya; hewan (jasad heterotrof) atau kosumen makro yang menggunakan bahan organik; dan pengurai, yang terdiri dari jasad renik yang menguraikan bahan organik dan membebaskan zat hara terlarut. Dalam setiap ekosistem pasti terdapat rantai makanan antara organisme yang satu dengan yang lainnya dalam perpindahan energi. Rantai pangan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang memakan dan yang dimakan. Semakin pendek rantai pangan ini semakin dekat jarak antara organisme pada permulaan dan organisme pada ujung rantai dan semakin besar pula energi yang disimpan. Rantai ini tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi saling berkaitan yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaring-jaring pangan/makanan. Dari jaring makanan yang telah di dapat bahwa pada padang rumput itu perpindahan energi yang terjadi yaitu dari produsen - konsumen I - konsumen II - konsumen III - pengurai, pada hutan jaringan makanan yang terjadi adalah dari produsen - konsumen I - konsumen II - pengurai. Sebagian besar pengurai adalah mewakili bakeri dan jamur yang menguraikan ikatan kompleks protoplasma yang mati sambil menyerap beberapa pengurai dan melepaskan zat sederhana yang kembali ke ekosistem untuk selanjutnya dapat dipakai oleh produsen”. Anonimus ( 2005 : Online).

V. Alat dan Bahan :
Alat : Alat tulis, tustel/kamera digital, thermometer udara, hygrometer.
Bahan : Lingkungan Hutan Taman Nasional Way Kambas (hutan Way
kanan).

VI. Langkah Kerja :
1. Mengikuti ceramah yang diberikan oleh petugas Taman Nasional Way Kambas.
2. Mengajukan pertanyaan berkenaan dengan tujuan praktikum ini, missalnya data-data tentang keberadaan aneka satwa dan flora di kawasan Hutan Taman Nasional Way Kambas.
3. Mencari pula informasi mengenai ekosistem hutan melalui studi dokumentasi di Taman Nasional Way Kambas.
4. Membaris dengan tertib dan mengikuti instruksi dari pemandu hutan untuk melakukan tracking di kawasan hutan.
5. Melakukan pengamatan terhadap komponen biotik (jenis tumbuhan dan hewan) dan komponen abiotik ( temperature udara, kecepatan udara, dan kelembapan udara).
6. Mengambil dokumentasi foto keadaan tumbuhan di dalam hutan.
7. Mencatat hasil pengamatan langsung maupun informasi yang diberikan oleh pemandu hutan.
8. Berdasarkan informasi dalam studi ini, mengindetifikasi struktur ekosistem hutan Taman Nasional Way Kambas menurut tingkat kehidupan, mulai dari produsen, konsumen I, konsumen II, konsumen III, dan seterusnya.
9. Mengumpulkan semua informasi dalam kegiatan ini dalam tabel hasil kegiatan lapangan.
10. Membuat laporan tentang kegiatan ini.

VII. Data Hasil Penelitian :





VIII. Deskripsi Data :
Pada hasil praktikum ke hutan Way Kanan, menurut data yang telah didapat, yaitu pada ekosistem hutan Way Kanan terdapat faktor biotik yaitu, pada tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan seperti tumbuhan kopi hutan, tiga urat, cermai, hutan, rumput, liana, semak, metes, meranti, merawan, sruing, cipir, jamur, ramplas, mahoni, delvak, sonokling, dll. Pada hewan seperti pacet, cacing, rayap, kupu-kupu, nyamuk, lalat, gangsir, lebah, semut, belalang, jangkrik, harimau, babi, beruk, lutung, rusa, monyet, badak, ular, siamang, lutung, tupai, gajah, kijang, rusa, dll.
Pada faktor abiotik seperti intensitas cahaya, suhu udara, keadaan tanah, dan kecpatan angin. Pada Intensitas Cahaya, cahaya matahari mulai masuk kedalam hutan pukul 07.30 WIB dan terbenam pukul 16.00 WIB. Pada suhu udara di dalam dan di luar hutan adalah 30ÂșCdan 32ÂșC. Pada tanah, memiliki keadaan tanah dengan tinggi seresah (sampah dalam plot) yaitu 4 cm, sampah ini berisi dedaunan yang telah gugur, sampah anorganik sperti botol plastik aqua,dan juga batang-batang pepohonan yang rapuh dan terjatuh. serta pada tanah memiliki Ph sebesar 4 (asam). Kecepatan angin yang mempengaruhi tersampainya bau yaitu 5 m/s.
Hewan dan tumbuhan yang dominan di dalam plot adalah, semut dan rayap (hewan). Serta tumbuhan delvok, mahoni, dan sonokeling.

IX. Analisis :
Pada kecepatan angin, diketahui :
Jarak yang diketahui (S) adalah 15m
Waktu yang diketahui dengan mnggunakan stopwatch (t) yaitu 3s
Dan yang ditanya adalah besar kecepatan yang dibutuhkan agar bau bisa mencapai tujuan (V)……..m/s ?
Jawab
V= S/t
V= 15 / 3
V= 5m/s
Jadi kecpatan yang dibutuhkan adalah 5m/s.

X. Pembahasan :
Dalam praktikum ekosistem di hutan Taman Nasional Way Kambas tepatnya di hutan Way Kanan, bahwasannya dalam ekosistem hutan tersebut terdapat beberapa jenis tumbuhan seperti pepohonan merawan, meranti,metes, sruing, pasak bumi, kopi hutan, dan lain-lain, serta terdapat berbagai semak seperti sempu batu, jambon, rending, dan lain-lain. Hewan juga beranekaragam kijang, rusa, babi, lutung, tupai, lang, ayam hutan, pacet, harimau, walang, lebah, dan lain-lain. Dalam praktikum hutan Way Kanan, telah dibuat plot dengan ukuran sepuluh kali sepuluh meter di dalam trek yang telah dipilih, bahwasanya ditemukan macam-macam tumbuhan dan hewan dari sebagian yang terdapat di hutan Way Kanan yaitu tanaman dan pepohonan seperti kopi hutan, tiga urat, cermai hutan, cipir, jamur, mahoni, delvak, sonokling, dan rampelas, tetapi tumbuhan yang paling dominan adalah mahoni, delvak, dan sonokling. Dan terdapat juga beranekaragam hewan yang telah ditemukan dalam plot seperti pacet, rayap, nyamuk, lalat, kupu-kupu, dan semut. Dan hewan yang dominan adalah rayap dan semut, karena sifat dari semut dan rayap itu sendiri dapat hidup dimana saja (darat). Dan semut serta rayap juga adalah suatu kelompok yang sangat umum dan telah menyebar luas. Semut dan rayap itu juga, barang kali yang paling sukses dari semua kelompok-kelompok serangga dan mereka praktis terdapat dimana-mana, seperti di habitat darat dan juga jumlah individunya melebihi kebanyakan hewan darat lainnya.
Pada ekosistem hutan juga dipengaruhi berbagai faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik seperti yang kita ketahui bahwasannya faktor ini adalah komponen-komponen makhluk hidup yang terdapat pada sebuah lingkungan yaitu hutan Way Kanan. Faktor abiotik seperti yang kita ketahui juga bahwasannya faktor ini adalah komponen-komponen yang tak hidup. Faktor ini meliputi faktor tanah, faktor air, faktor udara dan angin, faktor suhu, dan faktor cahaya.
Faktor tanah pada faktor abiotik, bahwasanya keadaan tanah sangat berpengaruh pada hewan dan tumbuhan yang ada diskitarnya, misalnya keadaan tanah yang sangat asam PHnya, maka tumbuhan tidak dapat hidup, walaupun ada yang hidup itu juga tumbuhan yang mampu hidup pada keadaan tanah yang PHnya asam, jika diukur dari sampel tanah dengan menggunakan alat maka angka yang ditunjukan kurang dari 7. Faktor air dalam abiotik, faktor ini adalah faktor penentu dalam kelangsungan hidup tumbuhan atau hewan, karena hewan membutuhkan air dalam menghilangkan rasa haus, sebagai tempat kelangsungan hidup seperti pada nyamuk dan lain-lain. Pada tumbuhan juga, air digunakan sebagai pelarut, dan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan, karena jika tidak ada air maka tumbuhan akan layu dan akhirnya akan mati. Faktor udara atau angin pada abiotik, faktor angin ini berpengaruh pada tumbuhan dan hewan. Pada hewan digunakan sebagai jalan dalam mencari jejak makanan, seperti pada hewan konsumen III atau IV yang mencari bau yang timbul dari hewan yang sudah mati untuk dimakan. Pada tumbuhan keadaan angin banyak digunakan dalam penyerbukan yang dibantu oleh angin. Pada faktor udara adalah salah satu faktor yang terpenting dalam menjalani hidup, karena faktor ini dibutuhkan oleh semua makhluk hidup karena faktor ini tersusun dari oksigen, nitrogen, hydrogen dalam bntuk uap air, dan karbondioksida. Misalnya pada tanaman dan tumbuhan yang digunakan di dalam tanah, karena udara di dalam tanah khususnya oksigen O2 menyebabkan mudahnya dalam absorbsi unsur hara, akarnya dapat memanjang sehingga pertumbuhan tidak terganggu, sebagai tempat penyimpanan air, dan lain sebagainya. Sedangkan pada hewan digunakan sebagai faktor penting dalm bernafas khususnya O2. Faktor suhu (abiotik), suhu lingkungan dapat diukur dengan thermometer, perubahan suhu dapat dipengaruhi oleh sinar matahari. Dalam hutan Way Kanan termasuk dalam keadaan lembap pada suhunya, karena banyak tumbuhan yang tumbuh tinggi dan mengakibatkan sinar matahari tidak sepenuhnya sampai terpancar kebawah, karena tertutup oleh daun-daun dari pepohonan atau tumbuh-tumbuhan tersebut. Jika pada hewan faktor ini juga sangat dibutuhkan, misalnya pada cacing yang hidup pada tanah yang gembur, atau lembap, karena dengan itu cacing mampu mnyuburkan tumbuhan dan dapat berlangsung hidup. Faktor cahaya (abiotik), khususnya pada tumbuhan faktor ini digunakan sebagai kunci utama dalam fotosintesis, karena jika fontosintesis dilakukan tanpa adanya cahaya, maka tumbuhan tersebut akan tumbuh memanjang dan berwarna kuning hijau pucat serta tidak akan tumbuh sehat, biasanya umurnya sangat pendek. Pada hewan banyak yang terpengaruh pada cahaya, misalnya warna cahaya. Pada serangga seperti pada lebah madu yang ada di hutan Way Kanan, karena lebah madu sangat peka terhadap sinar ultra violet. Oleh karna itu dalam semua faktor abiotik sangat berpngaruh dalam kelangsungan hidup tumbuhan atau hewan yang ada di hutan Way Kanan.
Pada faktor biotik yang meliputi makhluk hidup yang ada di hutan Way Kanan, seperti flora dan fauna. Komponen biotik ini sangat beraneka ragam. Setiap komponen memiliki peranan tertentu yang membuat kehidupan dalam ekosistem seimbang. Peranan itu berkaitan dengan cara makhluk hidup memenuhi kebutuhan makannya. Jadi pada ekosistem Way Kambas tepatnya di hutan Way Kanan, agar seimbang maka setiap ekosistem terjadi proses rantai makanan yang dimulai dari tingkat produsen (macam-macam rumput) ke tingkat konsumen I (belalang) ke tingkat konsumen II (ayam) ke tingkat konsumen III (ular) ke tingkat konsumen IV (burung elang) dan yang terakhir ke tingkat detrivor (baktri dan jamur).

XI. Kesimpulan :
1. Dalam mengidentifikasi komponen-komponen dalam ekosistem mencangkup komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen makhluk hidup yang meliputi hewan dan tumbuhan. Sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang tak hidup, komponen ini meliputi intensitas cahaya, suhu udara, keadaan tanah, dan kecepatan angin.
2. Struktur ekosistem yang ada di hutan Way Kanan adalah brmacam-macam. Karena terdapat tumbuhan tingkat tinggi dan tinggkat rendah, serta pada hewan juga, ada yang bersel satu, dua, atau lebih. Pada lapisan tanah juga bermacam-macam, yakni sebagai lapisan pertama, ada yang berpasir, kerikil, seresah,dll. Di dalam ekosistem terdapat juga berbagai komunitas dan populasi, seperti populasi semut, populasi kupu-kupu, dll.

XII. Daftar Pustaka :
Anonimus. 2005. Pengenalan Ekosistem Hutan. (http://rimbaraya.blogspot
.com/2005/01/pengenalan-ekosistem-hutan.html). Online. Diakses
Pada hari rabu, tanggal 23 Desember 2009.
Dirdjosoemarto, Soendjojo. 1986. Ekologi Lanjutan. Jakarta: Karunia.
Sujarwanta, H.A, dkk. 2009. Biologi Umum. Metro: Universitas Muham-
madiyah metro.

XIII. Lampiran :

Keterangan:
1. Laporan Sementara
2. Dokumentasi ( Foto-foto Keadaan Hutan )
3. Sumber Buku I
4. Sumber Buku II
5. Sumber Internet

1 comment:

  1. ehm..nanya boleh kan??

    ini tu tentang biologi atau mencakup IPA??
    masalahnya saya lagi nyari makalah tentang way kambas..

    ReplyDelete

Scientists Only »
PENTING!!! Terima kasih atas kunjungannya, saya mengharapkan kritik dan sarannya melalui kotak komentar apabila game, program, dan segala software yang lain dan telah di upload di blog ini mengalami kerusakan atau file corupt, serta kekurangannya. jika ada yang akan direquest untuk info update harap berkomentar!!
http://einsteinfisika.blogspot.com/