Tuesday, January 17, 2012

SEJARAH FISIKA ABAD 16



BAB I

PENDAHULUAN

Dulu orang yang berpandangan sederhana percaya bahwa manusia adalah poros alam semesta. Selama ribuan tahun mereka juga meyakini bahwa bumi pusat jagat raya. Bulan, matahari, dan bintang seakan bertasbih dan bertawaf mengelilingi bumi tempat manusia berdiam. Paham geosentris ini di kemukakan claudius ptolemeus tahun 140 sm dalam karyanya almagest,

Pada abad keenam belas (1543) akibat revolusi copernicus (seorang ahli hukum dan astronomi polandia ) timbul banyak ketidak senangan terutama di kalangan rohaniawan gereja. Penyebabnya adalah pendapat copernicus yang bertentangan dengan doktrin keagamaannya. Bahkan martin luther mengatakan “ copernicus sudah gila dan teorinya diaanggap melawan injil serta tidak dapat diterima”.

Nicolaus copernicus mengemukakan bahwa kerak benda langit akan menjadi lebih sederhana apabila matahari di pandang sebagai pusat jagat raya. . Selanjutnya secara tegas ia menyatakan bahwa bukan matahari yang bergerak mengelilingi bumi seperti pandangan ptolemeus yang di anut selama itu tetapi justru sebaliknya. Bumi bersama benda-benda langitlainya lah yang mengelilingi matahari.

Copernicus berhasil menurunkan bumi dari kedudukannya dan di gantikan oleh mattahari. Teori ini di kenal sebagai teori heliosentrik (berpusat pada matahari)pengamatan cermat yang di lakukan oleh galileo galilei pada 1609 pun makin memperkuat konsep heliosentrik ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Revolusi Ilmiah Nicolous Copernicus (1473-1543)

Astronom (ahli perbintangan) berkebangsaan Polandia yang bernama Nicolaus Copernicus (nama Polandianya: Mikolaj Kopernik), dilahirkan tahun 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula, Polandia. Dia berasal dari keluarga berada. Sebagai anak muda belia, Copernicus belajar di Universitas Cracow, selaku murid yang menaruh minat besar terhadap ihwal ilmu perbintangan.

Pada usia dua puluhan dia pergi melawat ke Italia, belajar kedokteran dan hukum di Universitas Bologna dan Padua yang kemudian dapat gelar Doktor dalam hukum gerejani dari Universitas Ferrara. Copernicus menghabiskan sebagian besar waktunya tatkala dewasa selaku staf pegawai Katedral di Frauenburg (istilah Polandia: Frombork), selaku ahli hukum gerejani yang sesungguhnya Copernicus tak pernah jadi astronom profesional, kerja besarnya yang membuat namanya melangit hanyalah berkat kerja sambilan.

Selama berada di Italia, Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide filosof Yunani Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat bahwa bumi dan planit-planit lain berputar mengitari matahari.

Copernicus jadi yakin atas kebenaran hipotesa “heliocentris” ini, dan tatkala dia menginjak usia empat puluh tahun dia mulai mengedarkan buah tulisannya diantara teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan ringkas, mengedepankan cikal bakal gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus memerlukan waktu bertahun-tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat yang diperlukan untuk penyusunan buku besarnya De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Revolusi Bulatan Benda-benda Langit), yang melukiskan teorinya secara terperinci dan mengedepankan pembuktian-pembuktiannya.

Selama puluhan tahun berikutnya, melanjutkan penelitiannya tentang bintang dan planet, mengumpulkan bukti untuk mendukung suatu teori yang revolusioner bahwa bumi bukan pusat yang tidak bergerak dari alam semesta tetapi, sebenarnya, bergerak mengitari matahari.Teori ini bertentangan dengan ajaran filsuf yang terpandang, Aristoteles, dan tidak sejalan dengan kesimpulan matematikawan Yunani, Ptolemeus. Selain itu, teori Copernicus menyangkal apa yang dianggap sebagai "fakta" bahwa matahari terbit di timur dan bergerak melintasi angkasa untuk terbenam di barat, sedangkan bumi tetap tidak bergerak.

Copernicus menerbitkan sebuah rangkuman singkat tentang gagasannya dalam sebuah karya yang disebut Commentariolus. Laporan tentang penelitiannya sampai ke Jerman dan Roma. Pada awal tahun 1533, Paus Klemens VII mendengar tentang teori Copernicus. Dan, pada tahun 1536, Kardinal Schönberg menyurati Copernicus, mendesak dia untuk menerbitkan catatan lengkap gagasannya. Georg Joachim Rhäticus, seorang profesor di Universitas Wittenberg di Jerman, begitu penasaran oleh karya Copernicus sampai-sampai ia mengunjungi Copernicus dan akhirnya menghabiskan waktu bersamanya selama dua tahun. Pada tahun 1542, Rhäticus membawa pulang sebuah salinan manuskrip itu ke Jerman dan menyerahkannya kepada seorang tukang cetak bernama Petraeius dan seorang juru tulis sekaligus korektor tipografi bernama Andreas Osiander. Osiander memberikan judul karya capernicus De revolutionibus orbium coelestium (Mengenai Perputaran Bola-Bola Langit). Dengan mencantumkan frasa “bola-bola langit”, Osiander menyiratkan bahwa karya itu dipengaruhi oleh gagasan Aristoteles. Osiander juga menulis kata pengantar anonim, yang menyatakan bahwa hipotesis dalam buku itu bukanlah artikel tentang iman dan belum tentu benar. Copernicus tidak menerima salinan dari buku yang dicetak itu, yang diubah dan dikompromikan tanpa seizinnya, sampai hanya beberapa jam sebelum kematiannya pada tahun 1543.Copernicus menggunakan tahun-tahun terakhir kehidupannya untuk memperbaiki dan melengkapi berbagai argumen dan rumus matematika yang menopang teorinya. Lebih dari 95 persen dokumen akhir itu memuat perincian teknis yang mendukung kesimpulannya. Dokumen tulisan tangan orisinal ini masih ada dan disimpan di Universitas Jagiellonian di Kraków, Polandia. Dokumen ini tidak berjudul. Oleh karena itu, astronom Fred Hoyle menulis, "Kita benar-benar tidak tahu bagaimana Copernicus ingin menamai bukunya itu".

Dewasa ini, Copernicus disanjung oleh banyak orang sebagai Bapak Astronomi Modern. Memang, uraiannya tentang alam semesta telah dimurnikan dan diperbaiki oleh ilmuwan yang seperti Galileo, Kepler, dan Newton. Akan tetapi, astofisikawan Owen Gingerich mengomentari, "Copernicuslah yang dengan karyanya memperlihatkan kepada kita bagaimana rapuhnya konsep ilmiah yang sudah diterima untuk waktu yang lama". Melalui penelitian, pengamatan, dan matematika, Kopernikus menjungkirkbalikkan konsep ilmiah dan agama yang berurat berakar tetapi keliru. Dalam pemikiran manusia, ia juga “menghentikan matahari dan menggerakkan bumi”.

2.2 Dampak Penemuan Copernicus dari Segi Ilmiah,Sosial dan Agama

Ada beberapa dampak penemuan dari Copernicus yaitu dalam hal ilmiah , sosial, dan agama. Dalam hal ilmiah terdapat perubahan yang sangat berbeda dari teori-teori sebalumnya, yang dikatakan bumi sebagai pusat dari tata surya menjadi matahari sebagai pusat tata surya. Dalam hal ini Copernicus menurunkan derajat bumi yang menjadi pusat tata surya menggantikan matahari yang menjadi pusat tata surya.

Dalam hal sosial, banyak orang-orang terutama orang awam yang tidak menyetujui dengan gagasan yang di buat Copernicus seperti yang di ungkapkan oleh beberapa orang. Misalnya Cristoph Clavicus seorang imam Yesuit pada abad ke 16, mengatakan teori Copernicus memuat banyak pernyataan yang tidak masuk akal atau salah. Teolog jerman, Martin Luther, menyayangkan ,”si dungu itu akan mengacaukan seluruh lmu astronomi. Kemudian Copernicus menulis kata kata yang di kutip oleh Paus Paulus III “ada beberapa pembual yang berupaya mengkritik saya, padahal mereka sama sekali tidak tahu matematika, dan dengan tanpa malu menyimpangkan makna beberapa ayat dari tulisan-tulisan Kudus agar cocok dengan tujuan mereka, mereka berani mengecam dan menyerang karya saya; saya tidak khawatir sedikitpun terhadap mereka, bahkan saya akan mencemooh kecaman mereka sebagai tindakan yang gegabah .

Dalam hal agama dan filsafat di goyahkan oleh sistem copernicus salah satunya adalah Astrologi , keppercayaan bahwa perilaku bintang maupun planet dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Aspek yang jauh lebih penting adalah ajaran gereja yang sudah sejak lama menghubungkan tafsir Alkitab dengan konsep geometris Aristoteles.

Menurut gereja, bumi memang bergeming (tidak bergerak) yang sesuai dengan alkitab mereka Mardin Luther ( 1483-1546) melontarkan nas alkitab dari pengkotbah 1: 4—5 : “ keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari kemudian terbenam, lalu terburu buru menuju tempat ia terbit kembali.” Mazmur 93: 1 “sungguh ,telah tegak bumi. (tidak bergoyang ) .

2.3 Pengembangan Gagasan Copernicus oleh Tycho Brahe

Tycho Brahe (lahir di Knudstrup, Denmark, 14 Desember 1546 – meninggal di Praha, Bohemia (sekarang Ceko), 24 Oktober 1601 pada umur 54 tahun) adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog (kedua bidang ini belum dibedakan waktu itu) dan alkimiawan. Ia memiliki sebuah observatorium yang dinamai Uraniborg, di Pulau Hven, di Selat Øresund yang menjadi "lembaga penelitian" awalnya. Tycho adalah astronom pengamat paling menonjol di zaman pra-teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet tak tertandingi pada zaman itu.

Tycho adalah astronom pengamat paling menonjol di zaman pra-teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet tak tertandingi pada zaman itu. Untuk penerbitan karyanya, Tycho memiliki mesin cetak dan pabrik kertas. Asistennya yang paling terkenal adalah Johannes Kepler. Setelah kematiannya, catatan-catatannya mengenai gerak Planet Mars membuat Kepler menemukan tiga hukum pergerakan planet yang menyokong teori heliosentris.

Tycho Brahe membuat pengamatan yang konsisten yang mendukung teori heliosentris oleh Copernicus yang diusulkan sebelumnya. Observasi ini dilakukan hanya menggunakan kompas dan sebuah sekstan.. Brahe katalog lebih dari 1000 bintang. Dia juga membuktikan bahwa komet tidak hanya komponen atmosfer bumi, tetapi objek yang sebenarnya perjalanan melalui ruang.. Brahe menunjukkan penyimpangan dalam orbit Bulan dan menemukan bintang baru dalam pembentukan Cassiopeia.. Brahe menemukan banyak instrumen seperti Quadrant Tyconian yang disalin secara luas dan menyebabkan penemuan peralatan pengamatan ditingkatkan.. Pada 1600, Tyco Brahe Johannes Kepler dipekerjakan sebagai asistennya.. Dalam tahun kemudian, Kepler akan menggunakan pekerjaan Brahe sebagai dasar hukum gerakan planet yang dikembangkan.

Tyco Brahe, meskipun mulia yang layak, menikah rakyat biasa. Bersama-sama mereka memiliki tiga putra dan lima putri.. Brahe meninggal pada 1601. Kata-kata terakhirnya, "Ne frusta vixisse Vidar" (Mei saya tidak tampaknya telah hidup sia-sia ") dicatat oleh asistennya Kepler Dalam beberapa tahun kematiannya, kastil dan observatorium ia dibangun di pulau Hven kesayangannya hancur. .

Dalam De nova stella (Pada bintang baru) dari 1573, ia membantah teori celestial sphere dengan menunjukkan langit langit tidak dalam keadaan berubah atau tidak berubah dari kesempurnaan seperti sebelumnya diasumsikan oleh Aristoteles dan Ptolemeus .. Pengukuran yang tepat-Nya menunjukkan bahwa "bintang baru" ( nova atau juga sekarang dikenal sebagai supernova ), khususnya yang dari 1572 , tidak memiliki paralaks diharapkan di sub-lunar fenomena, dan karena itu tidak "atmosfer" ekor-kurang komet seperti yang diyakini sebelumnya, tetapi terjadi di atas atmosfer dan bulan. Menggunakan pengukuran yang sama ia menunjukkan bahwa komet adalah fenomena juga tidak atmosfer, seperti yang diduga sebelumnya, dan harus melewati bola seharusnya "berubah" surgawi. Ia membangun observatorium baru di Benátky nad Jizerou . Di sini, dari 1600 sampai kematiannya pada 1601, ia dibantu oleh Johannes Kepler. Kepler kemudian digunakan hasil astronomi Tycho untuk mengembangkan teori sendiri tentang astronomi.

Sebagai seorang astronom, Tycho bekerja untuk menggabungkan apa yang dia lihat sebagai geometris manfaat dari sistem Copernican dengan manfaat filosofis dari sistem Ptolemaic ke dalam model sendiri alam semesta, sistem Tychonic . Selanjutnya, ia adalah yang terakhir dari utama mata telanjang astronom, bekerja tanpa teleskop untuk pengamatan. Tycho dikreditkan dengan pengamatan astronomi yang paling akurat pada masanya, dan data yang digunakan oleh asistennya, Johannes Kepler , untuk memperoleh hukum-hukum gerak planet . Tidak ada satu sebelum Tycho telah berusaha untuk membuat pengamatan planet begitu banyak.Sebelum mati, ia mendesak Kepler menyelesaikan Rudolphine Tabel dan menyatakan harapan bahwa dia akan melakukannya dengan mengadopsi sistem planet sendiri Tycho,

Tycho mengamati bahwa objek sehari-hari tidak menunjukkan paralaks terhadap latar belakang bintang-bintang tetap. Hal ini tersirat itu setidaknya lebih jauh dari Bulan dan planet-planet yang menunjukkan paralaks tersebut. Dia juga menemukan objek tidak berubah posisinya relatif terhadap bintang-bintang tetap selama beberapa bulan karena semua planet lakukan dalam gerakan orbital berkala mereka, bahkan planet-planet luar yang tidak ada paralaks setiap hari terdeteksi. Ini menunjukkan itu bahkan tidak sebuah planet, namun bintang tetap dalam lingkup bintang melampaui semua planet. Pada 1573 ia menerbitkan sebuah buku kecil, De nova stella sehingga coining istilah nova bagi seorang bintang "baru" (kita sekarang mengklasifikasikan bintang ini sebagai supernova dan kita tahu bahwa itu adalah 7500 tahun cahaya dari Bumi). Penemuan ini sangat menentukan untuk pilihan tentang astronomi sebagai profesi. Tycho ini sangat kritis terhadap mereka yang menolak implikasi dari penampilan astronomi, menulis dalam kata pengantar untuk De nova stella: "O crassa Ingenia Ocaecos coeli spectatores." ("Oh akal tebal buta Oh pengamat langit.").

Setelah kematiannya, catatan tentang gerakan planet Mars memberikan bukti untuk mendukung Kepler penemuan elips dan daerah hukum gerakan planet . Aplikasi Kepler kedua hukum untuk mendapatkan tabel astronomi akurasi belum pernah terjadi sebelumnya (Tabel Rudolphine) memberikan dukungan kuat untuk itu heliosentris model tata surya.

Tycho sendiri bukan Copernican, tetapi mengusulkan sebuah sistem di mana Matahari dan Bulan mengorbit Bumi , sementara planet-planet lain mengorbit Matahari . Sistem-Nya memberikan posisi yang aman bagi para astronom yang tidak puas dengan model lama tapi enggan untuk menerima gerakan bumi. Ini mendapatkan pengikut yang cukup besar setelah 1616 ketika Roma memutuskan secara resmi bahwa model heliosentris itu bertentangan dengan kedua filsafat dan Kitab Suci, dan bisa dibahas hanya sebagai kenyamanan komputasi yang tidak ada hubungannya dengan fakta. Sistemnya juga menawarkan inovasi utama: sementara kedua model yang geosentris dan model heliosentris yang diatur oleh Copernicus mengandalkan gagasan bola kristal transparan berputar untuk membawa planet di orbitnya, Tycho dihilangkan bola sepenuhnya.

Dalam penggambaran sistem Tychonic, benda-benda di orbit biru (Bulan dan Matahari) berputar di sekitar Bumi. Obyek pada orbit oranye (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus) berputar di sekitar Matahari. Sekitar semua bola dari bintang tetap.

Dalam hal fisika, Tycho berpendapat bahwa Bumi adalah terlalu lamban dan berat untuk terus bergerak. Menurut fisika Aristotelian diterima waktu, langit (yang gerakan dan siklus yang terus menerus dan tak terbatas) terbuat dari "Aether" atau "Quintessence" ; zat ini, tidak ditemukan di Bumi, terasa ringan, kuat, tidak berubah, dan yang keadaan alami adalah gerakan melingkar. Sebaliknya, bumi (di mana obyek tampaknya memiliki gerak hanya ketika pindah) dan hal-hal di atasnya yang terdiri dari zat yang berat dan yang alam negara itu beristirahat. Dengan demikian, Tycho mengatakan Bumi adalah "malas" tubuh yang tidak mudah dipindahkan. Dengan demikian, sementara Tycho mengakui bahwa terbit harian dan terbenamnya matahari dan bintang-bintang dapat dijelaskan oleh rotasi bumi, seperti Copernicus mengatakan, masih seperti gerak cepat tidak bisa milik bumi, tubuh yang sangat berat dan padat dan buram, melainkan milik langit itu sendiri yang bentuk dan materi halus dan konstan lebih cocok untuk gerakan abadi, namun cepat.

Agama memainkan peran dalam geocentrism Tycho juga - ia mengutip otoritas kitab suci dalam menggambarkan Bumi sebagai saat istirahat. Dia jarang menggunakan argumen Bibel sendiri (kepadanya mereka keberatan sekunder untuk ide gerak bumi) dan dari waktu ke waktu ia datang untuk fokus pada argumen ilmiah, tetapi ia tidak mengambil argumen Bibel serius.

2.4 Pengembangan Gagasan Copernicus oleh Johannes Keppler

Johannes Kepler yang lahir tahun 1571 di kota Weil der Stadt, Jerman, penemu hukum pergerakan planit-planit. Penemuan Kepler ini cuma dua puluh delapan tahun sesudah penerbitan buku De revolutionibus orbium coelestium, buku besar yang di dalamnya memuat teori Copernicus bahwa planit-planit berputar mengitari mentari dan bukannya mengitari bumi. Kepler belajar di Universitas Tubingen, peroleh gelar sarjana muda tahun 1588 dan gelar sarjana penuh tiga tahun kemudian. Umumnya para ilmuwan saat itu menolak teori "heliocentris" Copernicus; tetapi, ketika Kepler di Tubingen dia dengar hipotesa heliocentris itu dan memperincinya dengan kecerdasan tinggi, akhirnya dia mempercayainya.
Sesudah meninggalkan Tubingen, Kepler menjadi mahaguru selama beberapa tahun di akademi di kota Graz. Sambil mengajar dia tulis buku pertamanya tentang astronomi (1596). Kendati teori yang diajukan Kepler di buku itu ternyata sepenuhnya meleset, buku itu dengan jernih menunjukkan kemampuan matematika Kepler dan kemurnian pikirannya, sehingga ahli astronomi besar Tycho Brahe mengundangnya jadi asistennya di peneropong bintangnya di dekat Praha.

Kepler menerima undangan ini dan bergabung dengan Tycho bulan Januari 1600. Tycho meninggal dunia tahun berikutnya, tetapi Kepler sudah berhasil menyuguhkan kesan baik pada bulan-bulan sebelumnya sehingga Kaisar Romawi Suci --Rudolph II-- segera menunjuknya menggantikan Tycho selaku matematikus kerajaan. Kepler menduduki posisi itu selama sisa hidupnya.Sebagai pengganti Tycho Brahe, Kepler mewarisi setumpuk besar catatan hasil pengamatan cermat ihwal planit-planit yang telah digarap Tycho bertahun-tahun. Karena Tycho --astronom besar terakhir sebelum diketemukan teleskop-- juga pengamat yang hati-hati dan teliti yang pernah dikenal dunia, catatan-catatan itu teramat besar harganya. Kepler percaya bahwa catatan analisa matematika Tycho yang cermat memungkinkannya menentukan kesimpulan bahwa teori gerakan planit adalah benar: teori heliocentris Copernicus; teori geocentris Ptolemy yang lebih lamaan; atau bahkan teori ketiga yang dirumuskan Tycho sendiri. Tetapi, sesudah bertahun-tahun melakukan sejumlah perhitungan yang cermat, Kepler dengan rasa cemas menemukan bahwa pengamatan Tycho tidaklah konsisten dengan teori-teori yang mana pun juga!


Akhirnya Kepler menyadari bahwa masalahnya adalah: dia, seperti juga Copernicus dan Tycho Brahe dan semua astronom klasik telah menduga bahwa orbit keplanitan terdiri dari lingkaran-lingkaran atau gabungan dari lingkaran-lingkaran. Tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa orbit keplanitan tidaklah melingkar, melainkan agak oval, ellips.Bahkan sesudah menemukan pemecahan pokok, Kepler masih harus menghabiskan waktu berbulan-bulan membenamkan diri dalam kerja hitung-menghitung yang rumit dan melelahkan untuk meyakinkan bahwa teorinya memuaskan pengamatan Tycho. Buku besarnya Astronomia Nova, diterbitkan tahun 1609, menyuguhkan dia punya bagian pertama dari dua hukum pergerakan planit. Hukum pertama menegaskan tiap planit bergerak mengitari mentari dalam orbit oval atau ellips dengan matahari pada satu fokus. Hukum kedua menegaskan bahwa planit bergerak lebih cepat ketika berada lebih dekat dengan matahari; kecepatan planit berbeda begitu rupa bahwa garis yang menghubungkan planit dan matahari selama perputaran, meliwati bidang yang sama luasnya dalam jangka waktu yang sama. Sepuluh tahun kemudian Kepler mengeluarkan hukum ketiganya: makin jauh jarak sebuah planit dari matahari, makin perlu waktu lebih lama untuk menyelesaikan perputarannya atau kwadrat kala perputaran planit-planit berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dengan matahari.

Hukum Kepler, dengan menyuguhkan gambaran pokok yang komplit dan tepat tentang gerak planit-planit mengitari matahari, memecahkan masalah utama bidang astronomi, yang bahkan oleh orang-orang genius seperti Copernicus dan Galileo terliwatkan. Tentu saja, Kepler tidak menjelaskan mengapa planit-planit bergerak pada orbitnya seperti itu; masalah ini terpecahkan di abad berikutnya oleh Isaac Newton. Tetapi, hukum Kepler merupakan pendahulu vital buat sintesa besar Newton. ("Jika saya melihat lebih dulu dari orang lain," begitu pernah Newton bilang, "ini akibat saya berdiri di atas pundak-pundak para raksasa." Tak salah lagi, Kepler adalah salah satu dari raksasa-raksasa itu yang dimaksud Newton).

Sumbangan Kepler kepada astronomi hampir bisa disejajarkan dengan Copernicus. Dan sesungguhnya, dalam beberapa hal hasil karya Kepler bahkan lebih mengesankan. Dia lebih orisinal,, dan kesulitan matematika yang dihadapinya bagaikan menggunung. Teknik matematika pada saat itu tidaklah sesempurna perkembangannya seperti halnya kini, dan saat itu tak ada mesin kalkulator yang menolong Kepler dalam tugas penghitungan-penghitungannya.Ditinjau dari sudut arti penting karya Kepler, adalah mengherankan bilamana pada mulanya hampir tidak digubris orang, bahkan oleh seorang ilmuwan besar seperti Galileo. (Galileo tak ambil perhatian hukum Kepler sungguh mencengangkan karena kedua orang itu saling berkorespondensi satu sama lain, dan juga karena hasil karya Kepler dapat menolong menguji teori Ptolemy). Tetapi bila yang lain-lainnya agak lambat menghargai ketinggian hasil karya Kepler, ini dapat difahami oleh Kepler sendiri.

Dalam nada letupan kegembiraan Kepler menulis "... Buku telah kutulis! Telah kupersembahkan sesuatu anugerah kesenangan yang suci. Dia akan dibaca baik oleh orang sejamanku atau oleh generasi sesudahku. Aku tidak peduli. Bisa jadi buku itu harus menunggu 100 tahun untuk menjumpai seorang pembaca, seperti halnya Tuhan menunggu 6000 tahun seseorang yang bisa memahami kebesaran karyanya."

Meskipun angsur-berangsur, sesudah melampaui beberapa dekade, arti penting hukum Kepler menjadi jelas buat dunia ilmu pengetahuan. Pada abad berikutnya pendapat-pendapat yang memihak teori Newton berkata bahwa hukum Kepler disimpulkan dari teori-teori itu. Pendapat sebaliknya mengatakan, hukum gerak Newton, hukum gaya berat Newton disimpulkan dari hukum Kepler. Tetapi, untuk berbuat demikian memerlukan teknik itu, Kepler, cukup mudah menangkap permasalahannya dan mengajukan pendapat bahwa gerakan planit dikontrol oleh tenaga yang datang dari matahari.Sebagai tambahan hukum gerakan planit-planit, Kepler menyumbangkan berbagai ihwal kecil di bidang astronomi. Dia juga membuat sumbangan penting mengenai teori optik. Di akhir-akhir umurnya --sayang sekali-- dia diganggu oleh masalah pribadi. Jerman merosot jadi kacau karena "Perang tiga puluh tahun" dan jarang orang yang bisa lolos dari kesulitan-kesulitan serius.

Salah satu masalah adalah soal nafkah. Kekaisaran Romawi Suci lambat dalam pembayaran gajinya, walau dalam keadaan yang tidak gawat. Dalam keadaan perang yang kacau-balau, gaji Kepler ditunggak terus. Karena Kepler kawin dua kali dan punya dua belas anak, kesulitan duit ini betul-betul berat. Masalah lain menyangkut bundanya yang di tahun 1620 ditahan dengan tuduhan jadi "dukun sihir." Kepler banyak buang waktu hingga akhirnya sang ibu bisa dibebaskan tanpa mengalami siksaan.Kepler meninggal dunia tahun 1630 di Regensburg, Bavaria. Dalam masa "Perang tiga puluh tahun" yang mengganas itu, kuburnya diobrak-abrik. Tetapi, hukum gerakan planitnya terbukti lebih menjadi kenangan yang lestari dari sekadar sepotong batu nisan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada halaman-halaman sebelumnya dapat disimpulkan bahwa,pada abad ke 16 fisikawan yang berpengaruh antara lain Nicolous Copernicus,Tycho Brahe dan Johannes Keppler. Nicolus Copernicus melahirkan konsep tentang antitesis dari teori geosentris yang sebelumnya berkembang dan di anut seluruh ilmuwan. Heliosentris memandang bahwa pusat peredaran tata surya (solar system) adalah matahari. Benda-benda angkasa termasuk bumi yang menjadi anggota tata surya berputar mengelilingi matahari. Penemuannya ini menggemparkan dunia sains dan dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, menjadi dasar astronomi dan sains modern. Teori heliosentris juga mempengaruhi revolusi di bidang ilmiah dan pengembangan teknologi. Sedangkan Tycho sendiri bukan Copernican, tetapi mengusulkan sebuah sistem di mana Matahari dan Bulan mengorbit Bumi , sementara planet-planet lain mengorbit Matahari . Sistem-Nya memberikan posisi yang aman bagi para astronom yang tidak puas dengan model lama tapi enggan untuk menerima gerakan bumi. Selain itu, Keppler menyuguhkan gambaran pokok yang komplit dan tepat tentang gerak planit-planit mengitari matahari, memecahkan masalah utama bidang astronomi, yang bahkan oleh orang-orang genius seperti Copernicus dan Galileo terliwatkan. Tentu saja, Kepler tidak menjelaskan mengapa planit-planit bergerak pada orbitnya seperti itu; masalah ini terpecahkan di abad berikutnya oleh Isaac Newton. Tetapi, hukum Kepler merupakan pendahulu vital buat sintesa besar Newto

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. .2009.Heliosentris.http://wwwgroups.dcs.Stand.ac.uk/history/mathematicians/

.2010.Revolusi Copernicus.http://galileo.rice.edu/sci/copernicus

.2010.Biografi Tycho Brahe.http://id.wikipedia.org/

KLINKEN, Ferry Van .2004. Revolusi Fisika Dari Alam Nyata Ke Alam Gaib.Jakarta:Gramedia

No comments:

Post a Comment

Scientists Only »
PENTING!!! Terima kasih atas kunjungannya, saya mengharapkan kritik dan sarannya melalui kotak komentar apabila game, program, dan segala software yang lain dan telah di upload di blog ini mengalami kerusakan atau file corupt, serta kekurangannya. jika ada yang akan direquest untuk info update harap berkomentar!!
http://einsteinfisika.blogspot.com/