Tuesday, December 7, 2010

download AVG antivirus free edition 2011 10.0

silakan mendownload antivirus AVG; silakan klik untuk mendownload
klik disini,
dengan mendonload antivirus ini mu bisa memusnahkan virus-virus perusak komputer.

download thema-thema XP

download thema-thema XP hanya disini,,,,,,
silakan mendownload dengan gratis tanpa ribet.
download thema XP
atau disini juga bisa, download

by: robby amrulloh

download driver dan software HP

download driver dan software HP, disini z, dari berbagai macam tipe hp ada disini, laptop ataupun notebook,
download
khusus buat HP mini 210-1014TU, download
slamat mendownload dan menikmati....

by : robby amrulloh

Wednesday, December 1, 2010

tugas al-islam 2

Nama : Robby Amrulloh
NPM : 09330503
Prodi : Pend. Fisika
Soal
1. Apa yang dimaksud dengan akhlak, sebutkan pembagian akhlak dalam islam ?
2. Akhlak kepada allah adalah taqwa, apa yang dimaksud dengan taqwa dan apa faidah dari taqwa dalam kehidupan manusia ?
3. Bagaimanakah kita berakhlak kepada rasulullah saw? Jelaskan dengan baik !
4. Carilah ayat dalam al-qur'an yang menunjukan manusia adalah makhluk paling sempurna, tulis terjemahanya, dan jelaskan maksud dari kesempurnaan tersebut !
5. Sudahkah anda beribadah kepada allah, terutama sholat fardhu !
Jawab
1. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan), dan pendekatan terminologik (peristilahan).

Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) tsulasi majid af'ala, yuf'ilu if'alan yang berarti al-sajiyah (perangai), at-thobi'ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru'ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama).

Namun akar kata akhlak dari akhlaqa sebagai mana tersebut diatas tampaknya kurang pas, sebab isim masdar dari kata akhlaqa bukan akhlak, tetapi ikhlak. Berkenaan dengan ini, maka timbul pendapat yang mengatakan bahwa secara linguistic, akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata, melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya.
Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita dapat merujuk kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibn miskawaih (w. 421 h/1030 m) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan terdahulu misalnya secara singkat mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Sementara itu, imam al-ghazali (1015-1111 m) yang selanjutnya dikenal sebagai hujjatul islam (pembela islam), karena kepiawaiannya dalam membela islam dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan, dengan agak lebih luas dari ibn miskawaih, mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
2. Definisi taqwa menurut jumhur adalah melaksanakan segala perintah allah swt dan meninggalkan segala yang dilarangnya. Umar bin khatab mengatakan taqwa adalah seperti berjalan di jalan yang ditaburi duri, ali bin abi thalib memaknai taqwa sebagai suatu proses yang membutuhkan tingkatan:
 Takut kepada allah
 Mengimani al-qur’an
 Menerima segala pemberian allah dengan ikhlas
 Menyiapkan diri untuk kematian.
Keutamaan taqwa dalam kehidupan sehari-hari adalah:
 Akan diberikan kemudahan dalam hidup (at talaq 2-3)
 Diberi rizki yang tak disangka-sangka (at talaq 3)
 Dibukakan rahmat dari langit dan bumi( al a’rof 96)
 Dapat membedakan yang hak dan batil (al-anfal)
3. Cara dalam berakhlak kepada rusul adalah:
1. Ridha dalam beriman kepada rasul. iman kepada rasul saw merupakan salah satu bagian dari rukun iman. Keimanan akan terasa menjadi nikmat dan lezat manakala kita memiliki rasa ridha dalam keimanan sehingga membuktikan konsekuensi iman merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan. Karenanya membuktikan keimanan dengan amal yang shaleh merupakan bukan suatu beban yang memberatkan, begitulah memang bila sudah ridha. Ridha dalam beriman kepada rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan sebagaimana hadits nabi saw: aku ridha kepada allah sebagai tuhan, islam sebagai agama dan muhammad sebagai nabi dan rasul (hr. Bukhari, muslim, abu daud, tirmidzi, nasa’i dan ibnu majah).
2. Mencintai dan memuliakan rasul, keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik kepada rasul adalah mencintai beliau setelah kecintaan kita kepada allah swt. Penegasan bahwa urutan kecintaan kepada rasul setelah kecintaan kepada allah disebutkan dalam firman allah yang artinya: katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada allah dan rasul-nya dasn (dari) berjihad di jalan-nya, maka tunggulah sampai allah mendatangkan keputusan-nya. Dan allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (qs 9:24). Disamping itu, manakala seseorang yang telah mengaku beriman tapi lebih mencintai yang lain selain allah dan rasul-nya, maka rasulullah saw tidak mau mengakuinya sebagai orang yang beriman, beliau bersabda:
tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia (hr. Bukhari, muslim dan nasa’i).
3. Mengikuti dan mentaati rasul, mengikuti dan mentaati rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang-orang yang beriman. Karena itu, hal ini menjadi salah satu bagian penting dari akhlak kepada rasul, bahkan allah swt akan menempatkan orang yang mentaati allah dan rasul ke dalam derajat yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam firman allah yang artinya: dan barangsiapa yang mentaati allah dan rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh allah, yaitu nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (qs 4:69). Disamping itu, manakala kita telah mengikuti dan mentaati rasul saw, allah swt akan mencintai kita yang membuat kita begitu mudah mendapatkan ampunan dari allah manakala kita melakukan kesalahan, allah berfirman yang artinya: katakanlah: “jika kamu (benar-benar) mencintai allah, ikutilah aku, niscaya allah akan mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah maha pengampun lagi maha penyayang (qs 3:31) oleh karena itu, dengan izin allah swt, rasulullah saw diutus memang untuk ditaati, allah swt berfirman yang artinya: dan kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan izin allah (qs 4:64).
Manakala manusia telah menunjukkan akhlaknya yang mulia kepada rasul dengan mentaatinya, maka ketaatan itu berarti telah disamakan dengan ketaatan kepada allah swt. Dengan demikian, ketaatan kepada allah dan rasul-nya menjadi seperti dua sisi mata uang yang tidak boleh dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Allah berfirman yang artinya: barangsiapa mentaati rasul, sesungguhnya ia telah mentaati allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (qs 4:80).
4. Mengucapkan shawalat dan salam kepada rasul, secara harfiyah, shalawat berasal dari kata ash shalah yang berarti do’a, istighfar dan rahmah. Kalau allah bershalawat kepada nabi, itu berarti allah memberi ampunan dan rahmat kepada nabi, inilah salah satu makna dari firman allah yang artinya: sesungguhnya allah dan para malaikat-nya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (qs 33:56). Adapun, bila kita bershalawat kepada nabi hal itu justeru akan membawa keberuntungan bagi kita sendiri, hal ini disabdakan oleh rasul saw: barangsiapa bershalawat untukku satu kali, maka dengan shalawatnya itu allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali (hr. Ahmad).
Manakala seseorang telah menunjukkan akhlaknya kepada nabi dengan banyak mengucapkan shalawat, maka orang tersebut akan dinyatakan oleh rasul saw sebagai orang yang paling utama kepadanya pada hari kiamat, beliau bersabda: sesungguhnya orang yang paling utama kepadaku nanti pada hari kiamat adalah siapa yang paling banyak bershalawat kepadaku (hr. Tirmidzi). Adapun orang yang tidak mau bershalawat kepada rasul dianggap sebagai orang yang kikir atau bakhil, hal ini dinyatakan oleh rasul saw: yang benar-benar bakhil adalah orang yang ketika disebut namaku dihadapannya, ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku (hr. Tirmidzi dan ahmad).
5. Menghidupkan sunnah rasul, kepada umatnya, rasulullah saw tidak mewariskan harta yang banyak, tapi yang beliau wariskan adalah al-qur’an dan sunnah, karena itu kaum muslimin yang berakhlak baik kepadanya akan selalu berpegang teguh kepada al-qur’an dan sunnah (hadits) agar tidak sesat, beliau bersabda: aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab allah dan sunnahku (hr. Hakim). Selain itu, rasul saw juga mengingatkan umatnya agar waspada terhadap bid’ah dengan segala bahayanya, beliau bersabda:
sesungguhnya, siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh karena itu,. Kamu semua agar berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para penggantiku. Berpegang teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka (hr. Ahmad, abu daud, ibnu majah, hakim, baihaki dan tirmidzi). Dengan demikian, menghidupkan sunnah rasul menjadi sesuatu yang amat penting sehingga begitu ditekankan oleh rasulullah saw.
6. Menghormati pewaris rasul, berakhlak baik kepada rasul saw juga berarti harus menghormati para pewarisnya, yakni para ulama yang konsisten dalam berpegang teguh kepada nilai-nilai islam, yakni yang takut kepada allah swt dengan sebab ilmu yang dimilikinya.
Sesungguhnya yang takut kepada allah diantara hamba-hamba-nya hanyalah ulama. Sesungguhnya allah maha perkasa lagi maha pengampun (qs 35:28). Kedudukan ulama sebagai pewaris nabi dinyatakan oleh rasulullah saw: dan sesungguhnya ulama adalah pewaris nabi. Sesungguhnya nabi tidak tidak mewariskan uang dinar atau dirham, sesungguhnya nabi hanya mewariskan ilmui kepada mereka, maka barangsiapa yang telah mendapatkannya berarti telah mengambil mbagian yang besar (hr. Abu daud dan tirmidzi).
Karena ulama disebut pewaris nabi, maka orang yang disebut ulama seharusnya tidak hanya memahami tentang seluk beluk agama islam, tapi juga memiliki sikap dan kepribadian sebagaimana yang telah dicontohkan oleh nabi dan ulama seperti inilah yang harus kita hormati. Adapun orang yang dianggap ulama karena pengetahuan agamanya yang luas, tapi tidak mencerminkan pribadi nabi, maka orang seperti itu bukanlah ulama yang berarti tidak ada kewajiban kita untuk menghormatinya.
7. Melanjutkan misi rasul, misi rasul adalah menyebarluaskan dan menegakkan nilai-nilai islam. Tugas yang mulia ini harus dilanjutkan oleh kaum muslimin, karena rasul telah wafat dan allah tidak akan mengutus lagi seorang rasul. Meskipun demikian, menyampaikan nilai-nilai harus dengan kehati-hatian agar kita tidak menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dari rasulullah saw. Keharusan kita melanjutkan misi rasul ini ditegaskan oleh rasul saw: sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan berceritalah tentang bani israil tidak ada larangan. Barangsiapa berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka (hr. Ahmad, bukhari dan tirmidzi dari ibnu umar). Demikian beberapa hal yang harus kita tunjukkan agar kita termasuk orang yang memiliki akhlak yang baik kepada nabi muhammad saw.
4. Ayat dalam al-qur’an yang menunjukan makhluk yang paling sempurna adalah:
(qs; ibrahim:11) :rosul-rosul mereka berkata, “kami tidak lain hanya manusia seperti kamu, akan tetapi allah memberikan karunia kepada siapa yang dia kehendaki diantara hamba-hamba-nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukit kepada kamu melainkandengan izin allah dan dengan kepada allah sajalah hendaknya orang-orang mkmin bertawaqal.
(qs; al-furqan: 8): atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbedaan haraan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya yang dia dapat makanan dari (hasil)nya ?” Dan orang-orang yang zalim itu berkata, ”kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir.”
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (QS. Al Isra’ : 70)
Kemuliaan tersebut bukan karena subyektivitas Tuhan Pencipta yang Maha Kuasa atas segala makhluk-Nya, melainkan berdasarkan standar ilmiyah terkait dengan rancangan penciptaan yang sangat sempurna baik fisik maupun non fisik seperti akal, qalb (hati), tanpa kehilangan syahwat dan nafsu hewaniyahnya, demikian juga gerak mekanik seluruh tubuhnya yang demikian indah dan dinamis. Dengan demikian, manusia dianugerahkan berbagai kelebihan, dan kelebihan-kelebihan tersebut tidak diberikan Allah kepada makhluk lain selain manusia dan telah pula menyebabkan mereka memperoleh kemuliaan-Nya. Manusia juga diberi kemuliyaan dengan diberinya akal yang mampu berfikir melebihi semua makhluk yang diciptakan oleh alloh. Oleh karena itu manusia diturunkan kebumi dan ditunjuk menjadi sebagai khalifah yang mampu menjaga makhluk allah yang lain.

5. Insyaallah sudah, tetapi belum sempurna. Karena Masih banyak amalan-amalan yang belum saya jalankan dengan baik. Dan untuk sholat fardu Alhamdulillah saya telah menjalankannya

biologi tentang pencemaran

1.PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.

PENYEBAB
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
• Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
• Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
• Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
• Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

AKIBAT
• Dapat menyebabkan banjir
• Erosi
• Kekurangan sumber air
• Dapat membuat sumber penyakit
• Tanah Longsor
2. PENCEMARAN TANAH
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

1. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
1. Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
2. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
PENANGANAN
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti:
• Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
• Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
• Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
3. PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar kini kering dan kotor. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi, perubahan tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, kehidupan hewan serta tumbuhan
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka udara dikatakan telah tercemar
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi fungsinya.

Sumber Pencemar Udara
Telah disadari bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global, karena udara telah tercemar akibat aktivitas manusia dan proses alam. Masuknya zat pencemar ke dalam udara dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit dan pancaran garam dari laut ; juga sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya akibat aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran serta kegiatan rumah tangga
Terdapat 2 jenis pencemar yaitu sebagai berikut :
a. Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut bersal dari komponen udara alamiah seperti karbon dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang tidak biasanya, ditemukan dalam udara, misalnya timbal.
b. Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi kimia antar komponen-komponen udara.
Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua golongan besar :
1. Sumber alamiah
Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu.

2. Sumber buatan manusia
Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar bermacam-macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut :
a. Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
b. Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen, keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.
c. Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and logam. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.
d. Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau.
e. Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
f. Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain adalah debu, uap dan gas-gas
g. Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.
h. Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama adalah gas-gas dan debu radioaktif.
Jenis Bahan Pencemar Udara
Ada beberapa bahan pencemar udara yang sering ditemukan di kota-kota. Dilihat
dari ciri fisik, bahan pencemar dapat berupa :
a. Partikel (debu, aerosol, timah hitam)
b. Gas (karbon monoksida / CO, sulfur oksida / SOx, hidrokarbon, nitrogen
oksida / NOx, H2S dan oksidant ozon dan PAN)
c. Energi (suhu dan kebisingan)
Bahan-bahan pencemar ini dikenakan peraturan khusus untuk pengawasannya karena bisa membahayakan kesehatan.
Dampak
Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
• Mempengaruhi kualitas air permukaan
• Merusak tanaman
• Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
• Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
• Pencairan es di kutub
• Perubahan iklim regional dan global
• Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Cara Penanggulangannya
Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon¬pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.

BELAJAR dan PEMBELAJARAN

Soal :
1. Coba anda jelaskan apakah hakekat belajar yang berpijak pada pandangan kognitif?
2. Sebutkan nama-nama tokoh yang berpengaruh pada pandangan kognitif beserta aliran/teori yang dianutnya?
3. Bagaimana tahapan perkembangan kognitif berdasarkan usia anak?
4. Bagaimanakah fungsi-fungsi mental terkait dengan hubungan social anak?
5. Berikan contoh kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif?
Jawab :
1. Hakekat belajar pada pandangan kognitif ini menurut saya, belajar yang mementingkan proses dari pada hasilnya. Maksudnya lebih mementingkan atau menekankan bahwa belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia, dimana proses tersebut tidak dapat diamati. Jadi pada dasarnya pada pandangan kognitif ini belajar bukan hanya sekedar interaksi stimulus dan respon melainkan melibatkan juga aspek psikologis lain seperti mental, emosi, dan presepsi, ini dalam memproses informasi yang tidak tampak, yang menyebabkan orang memberikan respon terhadap sebuah stimulus belajar.
2. Nama-nama tokoh yang berpengaruh pada pandangan kognitif beserta aliran/teori yang dianutnya adalah sebagai berikut :
1) Jean Peaget dengan teori perkembangan kognitif. Menurutnya dalam teori yang berkaitan dengan belajar pieget memunculkan beberapa istilah diantaranya intelegensi, skema, asimilasi, akomodasi dan ekuilibrium.
Intelegensi menurut pieget ini mencakup lebih luas, karena intelegensi ini membentuk keadaan ekuilibrium, kearah mana semua adaptasi sifat-sifat sensori motoris dan kognitif dan interaksi asimilasi dan akomodasi antara organism dan lingkungan yang menyatu.
Skema adalah struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep, atau pengalaman baru kedalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikiranya.
Akomodasi adalah perubahan skema kedalam situasi yang baru karena sekema lama tidak cocok dengan pengalaman baru.
Ekuilibrium adalah proses penyeimbangan berkelanjutan antara asimilasi dan akomodasi.
2) Lev Vygotsky dengan teori perkembangan kognitif social. Menurutnya fungsi mental mempunyai hubungan sosial. Dalam teori ini vygotsky memasukkan istilah penting seperti :
Bahasa dan pikiran, menurut vygotsky anak-anak menggunakan bahasa percakapan tidak hanya untuk komunikasi social, tetapi juga untuk membantu mereka menyelesaikan tugasnya.
Zona of proximal development (ZPD), adalah suatu area dimana seorang anak merasa sulit mengerjakan tugas secara sendirian, tetapi akan menjadi mudah jika dikerjakan dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak yang lebih terampil.
Scaffolding. Dalam konsep scaffolding ini mengubah tingkat dukungan. Menurut vygotsky anak-anak memiliki konsep yang kaya , tetapi tidak sistematis, terorganisasi dan spontan.
3) Albert bandura dengan teori kognitif social melalui belajar pengamatan. Teori ini menyatakan bahwa factor-faktor social dan kognitif serta prilaku berperan penting dalam pembelajaran. Bandura juga percaya bahwa ketika seseorang anak mengamati perilaku, tetapi tidak membuat respon seprti yang mereka amati, anak tersebut tetapmendapatkan respon yang dimodelkan dalam bentuk kognitif.
4) Jerome Bruner dengan teori discovery, yaitu dimana peserta didik mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir.
5) Ausebel dengan teori kebermaknaan. Teori-teori belajar yang ada selama ini masih bnyak menekankan pada belajar asosiatif atau belajar menghafal, oleh karena itu advance organizers oleh ausubel merupakan penerapan konsepsi tentang struktur kognitif didalam merancang pembelajaran. Kerangka isi ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari informasi baru.
3. Tahapan perkembangan kognitif berdasarkan usia anak adalah,
1) Tahap Sensori Motoris (umur 0-2 tahun), pada tahap ini anak-anak menjelajah lingkungan melalui indera dan kemampuan motoriknya dengan jalan melihat, meraba atau memegang, mengecap, mencium, dan menggerakkan.
2) Tahap Pra-oprasional (umur 2-7 tahun). Pada tahap ini anak mulai mempresentasikan kognitifnya dengan kata-kata dan gambar.
3) Tahap Operasi Konkrit (7-11 tahun), dalam tahap ini anak-anak sudah mengembangkan pemikiran logis untuk menggantikan pemikiran intuitif, tetapi hanya dalam situasi yang knkrit.
4) Tahap Operasi Formal (11-15 tahun), pada tahap ini individu sudah mulai membuat keputusan yang berdasarkan pengalaman nyata dan berfikir lebih abstrak, idealis, dan logis.
4. Fungsi-fungsi mental terkait dengan hubungan social anak yakni anak mampu mengembangkan konsep yang lebih sistematis, logis, dan rasional yang merupakan hasil dari dialog bersama pembimbingnya yang terampil. Jadi orang yang terampil dan bahasa memainkan peran kunci dalam perkembangan kognitif seorang anak.
5. Contoh dari kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif adalah, seorang peserta didik mendapatkan stimulus dari lingkungannya seperti dalam proses belajar, guru memberikan suatu informasi lalu ditangkap oleh pesdik tersebut. Kemudian dalam diri pesdik terjadi suatu aktvitas psikologis seperti dalam kemampuan memahami informasi yang diberikan oleh guru tersebut, kemudian dari hasil aktivitas psikologis tersebut bisa berupa respon seperti menaggapi dari suatu informasi dari guru tadi. Jadi dalam pandangan kognitif ini pesdik diharapkan aktif dalam proses belajar.

PERKEMBANGAN MIPA DI INDONESIA

RANGKUMAN MATERI

Perkembangan MIPA dalam bidang sains khususnya dalam ilmu fisika dan ilmu matematika, telah memberi kontribusi atau hasil yang sangat besar bagi dunia kita khususnya Negara kita Indonesia, seperti terciptanya computer, handphone, dll. Walau menurut Prof. Tian, bahwa ”ada Rata Penuhsemacam anomal dalam perkembangan MIPA di Indonesia. Di satu sisi, katanya, muncul keinginan untuk mempercepat kemajuan teknologi, namun di sisi lain justru terjadi penurunan perhatian terhadap ilmu-ilmu dasar”.
Perkemembangan MIPA ini di Indonesia, perlu ditingkatkan lagi, guna meningkatkan mutu pembelajaran sains dan matematika di Tanah Air sehingga mencapai standar kualitas pembelajaran MIPA pada pendidikan tinggi di Indonesia. Perkembengan sains seperti ilmu fisika dan matematika sangat diharapkan dalam menciptakan teknologi-teknologi yang belum pernah ada pada zaman sekarang. Oleh karena itu perkembangan MIPA harus didorong sedemikian rupa agar bisa memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu-ilmu terapan.
Dalam perkembangan dalam bidang sains yang lain seperti Biologi juga harus diperhatikan, karena dalam pengajaran biologi yang baik bisa memperluas cakrawala mahasiswa tentang keragaman genetik dan refleksinya, akan tetapi dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan fasilitas yang memadai seperti halnya mikroskop. Di Negara kita belum banyak menyediakan mikroskop khususnya dalam tempat laboratorium perkuliahan atau sekolah-sekolah yang ada ditempat plosok, sebagai contoh satu mikroskop yang dipakai untuk dua mahasiswa akan berbeda sekali nilai pembelajarannya dengan satu mikroskop untuk enam mahasiswa apalagi bila lensanya sudah buram karena tidak cukup dana untuk perawatan rutin. Penerimaan jumlah mahasiswa yang tidak diimbangi dengan ketersediaan sarananya, secara langsung atau tidak langsung akan menurunkan kualitas lulusan yang pada gilirannya akan menghasilkan SDM yang tidak kompetitif dalam bidang keilmuannya. Mahasiswa yang mestinya akan menjadi lulusan yang andal dalam analisis jasad renik, dapat menjadi benci terhadap mikrobiologi bukan hanya karena frustasi tak bisa melihat obyek mikro dalam lensa yang buram tetapi juga karena kurang kesempatan untuk eksplorasi sendiri akibat minimnya jumlah mikroskop. Kekurangan lain seperti Ketersediaan ruangan dan fungsi laboratorium, karena itu juga merupakan sejumlah parameter yang perlu diperhatikan dengan serius. Laboratorium cenderung dinilai keberhasilannya karena mampu menjual jasa analisa. Kegiatan esensial suatu laboratorium mestinya adalah produksi publikasi atau kekayaan intelektual nasional atau internasional yang bermutu sehingga membuat laboratorium, departemen, dan fakultas akhirnya universitas disegani secara internasional. Tapi ini semua tidak bisa cuma bottom-up, tapi perlu dukungan dan implementasi visi dari pimpinan, karena bidang-bidang ini umumnya tidak nampak langsung aplikasinya dan tidak glamour, tapi karena ia fondasi maka ia perlu kuat. Tanpa dukungan nyata, penelitian MIPA yang mestinya “dasar”, yang seringkali lebih “njlimet” dan perlu sarana yang tidak murah; akan terseret ke penelitian “aplikasi”, yang relatif lebih mudah memperoleh dana dari swasta atau pemerintah, sehingga makin sedikit yang melakukan riset dasar dengan serius. Keadaan ini akan mendorong keroposnya fondasi untuk ilmu-ilmu aplikasi. Oleh karena itu didalam semua perkembangan MIPA harus diperhatikan dalam memperoleh hasil yang maksimal.



download animasi flash fisika

download animasi flash fisika.....
slamat menikmati.

makalah bahasa indonesia tentang belajar

BAB I
PENDAHULUAN

Sebagaimana diketahui bahwa belajar adalah kewajiban bagi semua pelajar. Hal itu sudah menjadi tuntutan. Tetapi masih banyak pelajar yang malas akan belajar. Hal itu disebabkan cara mereka yang salah dalam belajar. Cara-cara belajar yang baik akan menuntun mereka kedalam kemudahan dalam belajar. Belajar juga disebut sesuatu proses yang memerlukan aktifitas. Artinya orang yang belajar itu ikut serta dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara aktif. Orang yang belajar itu mempelajari apa yang sedang dilakukannya, apa yang dilaksanakannya, dan apa yang sedang dipikirkannya. Pembelajaran memberikan reaksi atau tanggapan terhadap objek yang diobservasi dan apa yang sedang terjadi sewaktu berlangsung dalam proses pembelajaran.
Dalam kepentingan dunia pendidikan, banyak pakar pendidikan dan ahli psikologi tanpa henti-hentinya mengadakan penelitian dan eksprimen terus menerus yang terkait dengan masalah blajar ini. Melalui upaya ilmiah ini, para ahli itu antara ingin mengetahui apa sebenarnya yang pada diri orang yang sedang belajar, bagaimana terjadinya proses belajar itu, dan bagaimana cara meningkatkan keberhasilan belajar. Serta perubahan apa yang akan terjadi akibat adanya kegiatan belajar pada diri seseorang. Dengan mengetahui cara-cara atau langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam proses belajar, maka peserta didik seperti mahasiswa, siswa,dan lain-lain, akan menjadi lebih mudah dalam mengembangkan kemampuan belajarnya.




BAB II
ISI

A. Pengertian belajar
Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dan dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian. Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa, dengan belajar kita dapat mengembangkan diri, mendapatkan keterampilan baru, mendapatkan cara yang lebih baik atau pengetahuan.
Mahasiswa yang bisa mengubah cara belajar dengan baik, maka mereka akan menghasilkan kemudahan dalam proses belajar. Kebanyakan mahasiswa yang hanya suka mendengarkan dosen berbicara, tetapi tidak untuk mengembangkan untuk lebih dalam, maka akan memberi dampak yang kurang baik pada diri sendiri.
Perencanaan dalam mengatur strategi yang baik adalah langkah awal untuk memulai kegiatan, contoh dengan adanya jadwal belajar, maka para mahasiswa dengan mudah untuk mengatur kegiatan dari bangun tidur sampai tidur kembali. Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
Keberhasilan adalah sesuatu yang diinginkan oleh semua orang dalam menggapai cita-citanya. Memperoleh keberhasilan pada anak tergantung dari cara bagaimana mereka belajar yang benar.

B. Cara-cara Belajar
Pencapaian hasil yang maksimal dari anak didik tergantung dari cara belajar atau strategi belajar siswa. Pemaksaan atau pemberian tekanan pada anak tidak akan menciptakan hasil yang maksimal, bahkan akan menimbulkan stres pada anak. Menumbuhkan motivasi pada anak adalah suatu cara yang paling efektif dalam belajar. Anak yang sudah mempunyai motivasi belajar, dimana timbul dari dalam dirinya sendiri, akan menciptakan pencapaian hasil yang maksimal. Para pendidik dan orang tua harus dapat menjadi motivator bagi anak. Ada beberapa strategi atau cara-cara dalam belajar, cara tersebut adalah :
1. Anak belajar secara kontinyu (terus-menerus).
Anak senantiasa belajar. Tak pernah mereka berhenti belajar. Bahkan mereka mungkin mempelajari beberapa hal sekaligus, padahal kita tidak pernah bermaksud mengajarkan hal tersebut kepada mereka. Kalau pengajaran kita tidak menantang mereka, boleh jadi mereka "belajar" bahwa Sekolah Minggu sangat membosankan dan tidak menarik. Jika penelitian Alkitab tidak membangkitkan minat, boleh jadi mereka "belajar" bahwa Alkitab adalah buku kuno yang menjemukan dan tidak ada hubungannya dengan masa sekarang. Jika mereka secara pribadi tidak terlibat dalam bagian doa dan penyembahan, boleh jadi mereka "belajar" bahwa saat doa adalah waktu yang baik untuk mengganggu teman yang duduk di sampingnya karena guru sedang menutup mata.
Kita sekali-kali tidak akan sengaja mengajarkan hal-hal ini. Namun demikian anak-anak mungkin akan mempelajarinya. Dengan mengetahui bahwa para murid kita belajar secara kontinyu, mungkin akan menolong kita untuk lebih berhati-hati mengenai apa yang kita ajarkan secara tidak langsung melalui suasana kelas.
2. Anak belajar melalui panca inderanya.
Belajar dengan menggunakan panca indera, memiliki tingkatan persentasi yang sangat besar dalam pengaruh proses belajar , tingkatan tersebut sebagai berikut :
a. 1 persen dari apa yang mereka baca.
b. 20 persen dari apa yang mereka dengar.
c. 30 persen dari apa yang mereka lihat.
d. 50 persen dari apa yang mereka lihat dan dengan.
e. 70 persen dari apa yang mereka katakan sementara mereka melihat.
f. 80 persen dari apa yang mereka katakan sementara mereka melakukannya.
Anak hanya mempunyai satu cara belajar, yakni melalui panca inderanya. Panca indera itu merupakan pintu masuk ke dalam kesadarannya. Fakta ini menunjukkan pentingnya penggunaan bermacam-macam bahan bantuan untuk mengajar.
3. Anak belajar melalui kegiatan.
Inilah prinsip yang terpenting tentang cara belajar para murid. Belajar bukanlah pengalaman yang pasif. Hal belajar bukanlah sesuatu yang sekedar terjadi pada anak itu, melainkan adalah sesuatu yang dilakukan oleh anak itu. Anak dapat mengingat paling banyak dari sesuatu yang dipelajarinya dengan cara mengatakan dan melakukan.
Anak dapat terlibat dalam proses belajar melalui beberapa cara. Ia bisa belajar secara langsung dalam kegiatan-kegiatan, misalnya mengerjakan proyek-proyek, pekerjaan tangan, diskusi dan drama. Atau melalui lukisan-lukisan cerita ia bisa terlibat, secara tidak langsung karena menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Perasaannya dapat dibangkitkan, khayalannya digiatkan, emosinya digerakkan.
4. Anak akan belajar sebaik-baiknya bila ia mempunyai dorongan atau alasan untuk belajar.
Anak akan paling cepat belajar bila hal itu dijadikan sesuatu yang menyenangkan dan memuaskan. Dalam proses belajar ada dua macam dorongan. Yang pertama adalah dorongan dari luar, secara lahir. Beberapa contoh dari dorongan sejenis ini ialah ganjaran, hadiah, penghargaan, dan pujian. Dalam mengajar di Sekolah Minggu ada tempat bagi dorongan sejenis ini, tetapi jangan sampai merupakan dorongan satu-satunya.
Dorongan yang kedua adalah dari dalam, secara batin. Keinginan, hasrat, dorongan hati pribadi adalah contoh-contoh dorongan sejenis ini. Dalam hal terlibat kebutuhan dan kepentingan yang dirasakannya. Dorongan inilah yang bekerja bila anak itu dipimpin untuk memahami bagaimana kebutuhannya dipenuhi melalui penerapan prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupannya. Sungguh penting bagi kaum remaja dan orang dewasa menginsafi bahwa ajaran Alkitab dapat dipraktekkan bagi keperluan hidup mereka.
5. Anak akan belajar paling baik bila mereka sudah siap untuk belajar.
Ini berarti bahwa sebelum pengajar menarik perhatian anak dan membangkitkan rasa ingin tahu mereka, mereka harus disiapkan untuk menerima kebenaran Alkitab. Juga, para murid siap untuk belajar bila mereka dapat melihat hubungan bagian-bagian pelajaran itu dengan keseluruhan pengajaran tersebut. Mungkin sebelumnya pengajar harus memberi uraian pendahuluan tentang seri pelajaran yang baru dan menghubungkan pelajaran-pelajaran yang dahulu dengan keseluruhannya melalui ulangan secara berkala. Suatu prinsip belajar lainnya yang terpaut di sini adalah bahwa para murid belajar hal-hal yang belum diketahuinya berdasarkan hal-hal yang sudah diketahuinya. Ini berarti pengajar harus mengetahui taraf pengertian murid-muridnya dalam hal-hal rohani. Kita harus mengetahui apa yang sudah diketahui para murid kita.
6. Anak belajar dengan jalan meniru.
Fakta ini sekali menunjukkan pentingnya kehidupan pengajar. Kita mengajar, baik dengan perbuatan dan sikap maupun dengan perkataan atau gagasan. Segala sesuatu mengenai diri kita mengajarkan sesuatu. Dalam arti yang sesungguhnya, kita ini adalah "surat ... yang dapat dibaca oleh semua orang." Dan lain-lain.

C. Contoh Cara Belajar dalam Menentukan Kalimat Baku dan Tidak Baku
Secara teoritis, dapat dikemukakan bahwa dalam pembicaraan seorang penutur harus mempertimbangkan faktor kepada siapa ia berbicara, di mana , tentang masalah apa, dan dalam suasana bagaimana. Dalam perkataan lain, setiap penutur mempertimbangkan faktor fungsi dan situasi dalam berbahasa. Dalam situasi formal penutur dituntut menggunakan ragam bahasa formal atau resmi, yang sering disebut ragam bahasa baku. Sebaliknya, dalam situasi tidak resmi penutur biasa menggunakan ragam bahasa nonbaku. Dan ada beberapa istilah yang dalam konteks soal tes memiliki pengertian yang sama atau dapat disamakan dengan kalimat baku. Istilah-istilah itu, misalnya, kalimat efektif dan kalimat yang baik dan benar. Kalimat baku adalah sebuah kalimat standar yang dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah mempergunakan kalimat-kalimat yang secara umum dikenal sebagai ragam tulis formal. Meskipun banyak di antara kita pernah membaca atau bahkan menulis karya ilmiah, kemampuan kita mengenali atau menulis dengan kalimat yang baku masih sedikit yang memilikinya.
Sebuah kalimat dapat dikategorikan sebagai kalimat baku, jika memenuhi syaratnya. Jika syarat tersebut terpenuhi maka dapat disebut kalimat baku, dan jika ada yang tidak terpenuhi, maka kalimat tersebut tidak dapat disebut kalimat baku.
1 Struktur Kalimat.
Syarat struktur kalimat adalah syarat yang berhubungan dengan kaidah-kaidah kalimat. Berikut ini beberapa kaidah kalimat yang sering diabaikan sehingga kalimat yang kita buat bukanlah sebuah kalimat baku.
Kalimat baku harus memiliki S dan P. Ketidakhadiran S atau P menyebabkan kalimat tidak baku, contoh (1): Dalam rapat itu membahas masalah kenaikan gaji pegawai.
Jika dianalisis unsur-unsurnya, kalimat tersebut tidak memiliki S. Kelompok kata dalam rapat itu berfungsi sebagai K sebab merupakan frase preposisional yang diawali preposisi dalam. Kata membahas menempati fungsi P. Kelompok kata masalah kenaikan gaji pegawai adalah O kalimat itu. Pola kalimat tersebut adalah “Dalam rapat itu membahas masalah kenaikan gaji pegawai”. Kalimat tersebut merupakan pola K P O. Oleh karena itu, kalimat tersebut tidak merupakan kalimat baku. Agar menjadi kalimat baku, perbaikan dapat dilakukan sebagai berikut:
Menghilangkan preposisinya sehingga menjadi frase nominal, dengan demikian kalimat itu menjadi “Rapat itu membahas masalah kenaikan gaji pegawai” (berpola S P O). Mengubah kata kerja membahas dalam kalimat itu menjadi dibahas sehingga kalimat itu menjadi “Dalam rapat itu dibahas masalah kenaikan gaji pegawai”, (berpola K P S).

Contoh (2): Kecelakaan lalu lintas itu sebab kecerobohan sopir.
Analisis unsurnya menunjukkan bahwa kelompok kata kecelakaan lalu lintas menempati S, sedangkan sebab kecerobohan sopir yang merupakan frase preposisional (diawali sebab yang pada kalimat itu menjadi kata depan) dan menempati fungsi K. Dengan demikian, kalimat tersebut berpola SK, “Kecelakaan lalu lintas itu sebab kecerobohan sopir”. Ternyata kalimat tersebut tidak memiliki P sehingga dapat dianggap sebagai kalimat tidak baku. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara mengubah sebab menjadi disebabkan sehingga kalimat menjadi “Kecelakaan lalu lintas itu disebabkan kecerobohan sopir”, brpola S P Pel. Dapat juga dengan menambahkan kata lain, misalnya kata terjadi, yang akan berfungsi sebagai P, menjadi “Kecelakaan lalu lintas itu terjadi sebab kecerobohan sopir”, berpola S P K.

Contoh (3): Jika ekspedisi tersebut tidak menemukan sepotong fosil pun, maka dana ekspedisi harus dikembalikan.
Pada kalimat tersebut terdapat konjungsi subordinatif, jika dan maka. Konjungsi jika dan maka menandai bahwa klausa yang mengikuti konjungsi tersebut merupakan klausa terikat yang merupakan perluasan unsur K. Jadi, kalimat tersebut tidak memiliki S dan P sebab unsur yang ada pada kalimat tersebut semuanya K. Jika dipolakan akan terlihat polanya seperti di bawah ini
“Jika ekspedisi tersebut tidak menemukan sepotong fosil pun, maka dana ekpedisi
K
harus Dikembalikan”.
K

Agar menjadi kalimat baku, yang dapat dilakukan terhadap kalimat tersebut adalah menghilangkan salah satu konjungsinya tergantung pada hubungan antarklausa yang dikehendaki. Seperti,

“Jika ekspedisi tidak menemukan sepotong fosil pun, maka dana ekpedisi
K
harus Dikembalikan”.
SP
Kalimat tersebut merupakan perbaikan dengan menghilangkan konjungsi maka, sehingga hubungan antarkalimat yang terjadi adalah hubungan syarat atau pengandaian.
2. Bentukan Kata.
Yang dimaksud bentukan kata adalah proses pengimbuhan dan makna gramatikal imbuhan. Penerapan imbuhan mempunyai kaidah atau aturan. Melekatkankan imbuhan pada kata dasar dapat menyebabkan perubahan bentuk imbuhan bergantung pada kata dasar yang dilekatinyanya agar pengucapannya menjadi lancar. Setelah dilekatkan pada kata dasar, imbuhan akan memunculkan makna yang biasanya disebut makna gramtikal. Sering kita keliru memahami makna imbuhan tersebut, sehingga pemakaian kata tersebut dalam kalimat menjadi salah.
3. Ketepatan Pengimbuhan.
Salah satu kaidah yang perlu diingat agar pengimbuhan menjadi tepat adalah proses nasalisasi. Proses nasalisasi diambil dari istilah konsonan nasal yaitu konsonan yang dihasilkan, sebab udara yang keluar dari paru-paru melalui hidung. Konsonan nasal ada empat buah, yaitu /m/, /n/, /ng/, dan /ny/. Proses nasalisasi terjadi jika awalan me- dan pe- dilekatkan pada kata yang berfonem awal /k/, /p/, /t/, dan /s/, lalu fonem awal tersebut berubah menjadi konsonan nasal.
Contoh :
me- + kirim = mengirim, /k/ pada kirim berubah menjadi /ng/
me- + pesona = memesona, /p/ pada pesona berubah menjadi /m/
me- + taati = menaati, /t/ pada taati berubah menjadi /n/
me- + sontek = menyontek, /s/ pada kata sontek berubah menjadi /ny/
Namun, me- atau pe- tidak mengalami nasalisasi jika kata yang dilekati itu berfonem awal berupa konsonan rangkap, seperti /pr/, /kr/, /tr/, dan /sk/.
Contoh
me- + protes = memprotes
me- + kritik = mengkritik
me- + traktir = mentraktir
me- + skor = menskor
Jadi, kalimat yang memiliki S-P atau kalimat sempurna tidak bisa disebut kalimat baku apabila dalam kalimat tersebut terdapat kata berimbuhan yang tidak tepat.
Misalnya pada kalimat, “Kami tidak mempercayai berita-berita tersebut lagi”.
S P O
Kalimat tersebut adalah kalimat sempurna, tetapi kalimat tersebut bukan kalimat baku, sebab terdapat kata yang salah, yaitu kata mempercayai, yang semestinya memercayai.
4. Ketepatan makna imbuhan
Imbuhan memiliki makna gramatikal, yaitu makna yang muncul setelah imbuhan itu dilekatkan pada sebuah kata. Imbuhan tidak memiliki makna leksikal yang artinya sebuah imbuhan tidak memiliki arti apa pun sebelum imbuhan itu dilekatkan pada sebuah kata. Kaitannya dengan kalimat baku adalah kesalahan menggunakan imbuhan akan menyebabkan makna yang terbentuk pada kalimat akan ada kemungkinan keliru.
Imbuhan me-i dan me-kan memiliki perbedaan makna, meskipun dengan jumlah sedikit ada juga persamaannya. Apakah kata yang berimbuhan me-i atau me-kan yang harus dipergunakan dalam sebuah kalimat, bergantung kepada makna keseluruhan kalimat yang ingin disampaikan. Perhatikan pasangan kata di bawah ini.
menugasi = ‘menyerahi seseorang tugas’
menugaskan = ‘menyerahkan tugas, pekerjaan’
membawahi = ‘menempatkan diri di bawah perintah seseorang’
membawahkan= ‘menempatkan (sesuatu) di bawah’
contoh : Presiden menugaskan Mendiknas untuk menyelesaikan kasus itu.
Kalimat tersebut bukanlah kalimat baku, sebab terdapat kata berimbuhan yang tidak tepat, yaitu menugaskan. Seharusnya, sesuai dengan contoh kalimat, kata yang tepat adalah menugasi bukan menugaskan. Perbaikan yang tepat untuk kalimat adalah “Presiden menugasi Mendiknas untuk menyelesaikan kasus itu” atau “Presiden menugaskan penyelesaian kasus itu kepada Mendiknas”.
5. Kehematan
Kalimat baku pun harus memperhatikan kehematan, yaitu menghindari pemakaian kata yang mubazir. Pemakaian kata mubazir biasanya terjadi akibat adanya pleonasme atau tautologi dalam kalimat tersebut. Yang dimaksud dengan pleonasme adalah sebuah usaha menjelaskan sebuah gagasan atau ide yang sudah jelas, sedangkan tautologi adalah usaha menjelaskan sebuah gagasan atau ide dengan gagasan atau ide lain yang memiliki makna yang sama.
Contoh :
• Para hadirin merasa puas atas penjelasan direktur perusahaan tersebut.
• Saya melihat peristiwa itu dengan mata kepala saya sendiri.
• Buku kuliahnya sangat tebal sekali.
Perbaikan kalimat-kalimat di atas adalah :
 Hadirin merasa puas atas penjelasan direktur perusahaan tersebut.
 Saya melihat peristiwa itu.
 Buku kuliahnya sangat tebal.


D. Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan dalam Belajar



Gambar: Segitiga Sukses Belajar.
1. Lingkungan Sekitar
• Orang Tua.
• Guru.
• Teman.
Walaupun kecerdasan anak sendiri sangat mempengaruhi kesuksesan dalam belajar, namun karena hal tersebut adanya di dalam dan bukan faktor luar maka hal itu tidak disertakan dalam faktor lingkungan sekitar. Tentu saja peran orang tua dan guru sangat penting dalam pendidikan anak atau murid-muridnya, tetapi pertanyaannya adalah bagaimana mengembangkan sikap yang independen dan kreatif dalam proses belajar dan bukan hasil instan yang hanya berhasil bila ada pengawasan dari orang tua atau guru. Dan satu faktor yang perlu diperhatikan adalah pergaulan dengan teman seperti dikatakan oleh Ralph Waldo Emerson dengan baik, “Saya membayar kepala sekolah tetapi anak-anak sekolah lah yang mendidik anak laki-laki saya”.
2. Sarana Belajar :
• Tersedianya Buku yang Berkualitas.
• Suasana Tempat Belajar.
• Alat Bantu: Komputer dan Koneksi Internet.
Buku-buku yang berkualitas di rumah, di perpustakaan sekolah, turut berperan dalam perkembangan belajar anak terutama dalam pengembangan minat membaca anak-anak.
Satu hal yang cukup penting dalam proses belajar pada era teknologi ini adalah komputer dan koneksi internet. Begitu banyak informasi berkualitas yang gratis yang tersedia di internet yang dapat dimanfaatkan dalam perkembangan belajar anak.
3. Cara Belajar :
• Belajar Sedikit Demi Sedikit.
• Membaca Cepat “Speed Reading”.
Satu ungkapan terkenal dari Bill Gates, pendiri Microsoft adalah “You do it bit by bit”. Dia mengungkapkan itu untuk menjelaskan proses pembuatan program komputer. Pembuatan program adalah proses yang memakan waktu yang panjang yang tidak bisa dilakukan seketika yang memerlukan energi besar dan pikiran yang mendalam untuk menyelesaikannya. Ungkapan itu bisa juga diterapkan dalam proses belajar. Pada umumnya murid-murid masih terbiasa dengan belajar pada saat-saat akhir, sehari sebelum ulangan. Tidak mengherankan bila prestasi belajarnya juga tidak terlalu baik.
Salah satu teknik membaca yang perlu diketahui adalah teknik membaca cepat. Dengan teknik ini kita diajarkan untuk membaca indek, daftar isi, judul dan sub judul dan membaca isinya secara cepat dengan hanya menggunakan mata dan jangan menggunakan bibir, dan membaca pertanyaan-pertanyaannya. Dalam waktu yang singkat, kita diharapkan telah mengetahui secara umum apa yang dibahas dalam buku tersebut. Apa yang diajarkan teknik itu adalah agar kita segera mengetahui isi keseluruhan buku secara umum sehingga bila memerlukan untuk membacanya di lain waktu, kita telah mengetahui di buku mana dan bagian mana kita bisa membacanya kembali. Jadi jangan salah menilai bahwa setelah membaca cepat selesailah tugas kita membaca buku yang dimaksud.

E. Faktor-faktor Psikologi yang Mempengaruhi Proses Belajar
Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi proses belajar adalah:
1. Tujuan belajar. Tujuan belajar adalah faktor psikologis yang sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Tujuan belajar dari pelajar merupakan efek dari proses belajar. Proses belajar akan efektif kalau mencapai tujuan belajar yang benar. Oleh karena itu tujuan belajar pada diri pelajar perlu diperjelas, dibuat spesifik dan disadari oleh pelajar.
2. Tingkat aspirasi. Tingkat aspirasi akan menentukan pola tindakan seseorang untuk mencapainya. Tingginya tingkat aspirasi akan mendorong tumbuhnya proses belajar yang merupakan salah satu tindakan untuk mewujudkan aspirasi tersebut. Keberhasilan proses belajar mencapai suatu aspirasi akan menumbuhkan aspirasi baru yang lebih tinggi sedangkan kegagalan proses belajar mencapai aspirasi akan menurunkan tingkat aspirasi semula.
3. Pengetahuan tentang keberhasilan dan kegagalan. Pengetahuan tentang kegagalan dan keberhasilan proses belajar akan mengakibatkan pelajar merasa puas dan menjadi sumber motivasinya. Sebaliknya ketidaktahuan tentang kegagalan dan kebehasilan proses belajar akan mengakibatkan pelajar merasa kecewa dan menjadi sumber frustrasi.
4. Pemahaman segala sesuatu yang dipelajari. Proses belajar sebagai aktivitas berpikir akan berjalan lancar kalau diperoleh pemahaman dari materi yang dipelajari, sebaliknya aktivitas otak untuk berpikir akan pusing atau letih manakala tidak diperoleh pemahaman dari sesuatu yang dipelajari.
5. Umur pelajar. Umur pelajar bukan merupakan faktor psikologis. Tetapi sesuatu yang diakibatkannya akan merupakan faktor psikologis. Kemampuan belajar seseorang akan meningkat sampai puncaknya pada umur 25 tahun. Hal ini karena fungsi organ tubuh yang mendukung proses belajar semakin sempurna. Sesudah itu relatif tetap dan akan menurun pada umur 46 tahun, dan akhirnya menurun drastis pada umur 65 tahun. Hal ini berkaitan dengan mundurnya fungsi otot pendukung, kejenuhan belajar dan sulitnya pengaturan tata nilai.
6. Kapasitas untuk belajar. Kapasitas belajar merupakan gambaran potensi seseorang untuk mendapatkan hasil belajar berpengaruh terhadap proses belajar. Kapasitas belajar adalah daya untuk belajar.

F. Macam-macam Faktor dalam Penentu Efisiensi Belajar
1. Factor sifat pelajar yang berpengaruh terhadap efisiensi belajar terdiri dari :
a. Bakat.
b. Kematangan mental.
c. Kematangan fisiik.
d. Sikap mental.
e. Kesehatan.
f. UmurJenis kelamin.
2. Factor sifat pengajar yang berpengaruh terhadap efisiensi belajar terdiri dari :
a. Banyaknya mata ajaran.
b. Besarnya mata ajaran.
c. Kualitas mata ajaran.
d. Urutan mata ajaran.
e. Kegunaan mata ajaran.
f. Pengorganisasian mata ajaran/kurikulum.
3. Faktor fasilitas fisik yang berpengaruh terhadap efisiensi belajar terdiri dari :
a. Alat bantu pengajaran.
b. Alat peraga.
c. Ruangan dan perlengkapannya.
d. Sarana mobilitas.
4. Factor perilaku pengajar dan pelajar yang berpengaruh terhadap efisiensi belajar adalah kesesuaian antara metode mengajar dan pengalaman belajar yang menjamin adanya intensitas interaksi belajar yang maksimal.
5. Factor lingkungan yang berpengaruh terhadap efisiensi belajar terdiri dari :
a. Lingkungan pelajar.
b. Lingkungan tempat belajar.
6. Factor sifat kelompok pelajar yang berpengaruh terhadap efisiensi belajar terdiri dari :
a. Besarnya kelompok.
b. Homogenitas kelompok.
c. Kekompakan kelompok.
d. Struktur kelompok.
e. Kepemimpinan kelompok.
f. Perilaku kelompok.
g. Sikap kelompok.
Besarnya efisiensi belajar bergantung dari enam factor tersebut dan sangat ditentukan oleh factor yang terlemah.

G. Ciri-ciri Dalam Proses Belajar
Tujuh ciri proses belajar adalah:
1. Proses aktif dari pelajar. Belajar adalah proses aktif dari seorang pelajar menyangkut aktivitas fisik dan mental yang dibarengi dengan perasaan.
2. Dilakukan secara individual. Proses belajar tidak dapat diwakilkan atau dicangkokkan pada orang lain, siapa yang berinteraksi dengan materi itulah orang yang belajar. Jadi proses belajar hanya terjadi pada individu pelajar atau proses belajar dilakukan secara individual.
3. Kemampuan belajar setiap individu berbeda. Kemampuan belajar setiap individu berbeda karena perbedaan faktor hereditas (bakat, tingkat kecerdasan), minat, umur, pengalaman, tingkat pendidikan, keadaan fisik/psikis.
4. Dipengaruhi oleh pengalaman. Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman baik pengalaman yang menyangkut perasaan (senang, benci, bosan, bersemangat) atau pengalaman yang menyangkut penguasaan materi yang dipelajari (peta kognitif).
5. Melalui indera. Belajar dilakukan melalui indera yaitu indera merupakan pintu masuknya semua rangsangan (stimulus) belajar yang datang kepada seseorang. semakin banyak indera dilibatkan akan semakin baik hasil belajarnya.
6. Didorong atau dihambat hasil belajar. Belajar didorong atau dihambat oleh hasil belajar yaitu belajar yang berhasil baik akan mendorong proses belajar berikutnya, sebaliknya pelajar yang gagal akan merupakan hambatan psikologis untuk melakukan proses belajar berikutnya apalagi kalau mereka tidak mengetahui letak kegagalan itu.
7. Dipengaruhi keadaan fisik dan lingkungan. Belajar dipengaruhi oleh keadaan fisik pelajar. Keadaan fisik menentukan kesiapan untuk beljar misalnya kesehatan, kesegaran, cacat/tidak, pertumbuhan fisiknya sudah mencakup/belum. Demikian pula lingkungan berpengaruh terhadap proses belajar, misalnya: suasana ruangan, suasana sekolah, tempat pendidikan baik di kampus atau sekitar kampus, pelajar-pelajar lainnya.

H. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan oleh pengajar dalam merancang kegiatannya agar metode mengajar yang dipergunakannya menjadi efektif adalah :
1. Prinsip latihan ( Praktik). Prinsip latihan mengatakan bahwa apa yang dipelajari seseorang adalah apa yang dilakukannya. Semakin banyak ia melakukan sesuatu yang berkaitan dengan materi yang dipelajari semakin tinggi intensitas belajarnya.
2. Prinsip asosiasi atau menghubung-hubungkan. Prinsip asosiasi menyatakan bahwa orang yang belajar adalah berusaha menghubung-hubungkan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki dengan materi yang dipelajari. Semakin banyak pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki semakin mudah belajar.
3. Prinsip efek atau akibat. Prinsip efek (akibat) mengatakan bahwa orang yang belajar adalah melakukan aktifitas fisik dan mental yang dibarengi oleh perasaannya, senang atau tidak senang. Tidak ada orang yang belajar sesuatu yang berakibat tidak menyenangkan pada dirinya atau berakibat buruk pada dirinya.
4. Prinsip kesiapan (readiness). Prinsip kesiapan (readiness) menyatakan bahwa orang akan belajar apabila dirinya sudah siap untuk belajar, baik siap fisiknya atau siap mentalnya.
5. Prinsip penghayatan tujuan. Prinsip penghayatan tujuan mengatakan bahwa orang akan lebih terdorong untuk belajar sesuatu apabila ia benar-benar menyadari dan menghayati alasan mengapa ia harus mempelajari hal itu.
6. Prinsip urutan bertahap (sequence). Prinsip urutan bertahap (sequence) mengatakan bahwa seseorang akan lebih mudah belajar apabila ia melakukannya dari yang paling mudah ke yang paling sulit.
7. Prinsip menghormati perbedaan individual (Individualisasi). Prinsip menghormati perbedaan individual (Individualisasi) mengatakan bahwa setiap orang mempunyai cara yang tersendiri dan unik mempelajari sesuatu.
8. Prinsip kesempatan belajar yang memadai. Prinsip kesempatan belajar yang memadai mengatakan bahwa setiap orang akan dapat memahami sesuatu pelajaran dengan baik apabila ia mendapat kesempatan belajar dan melakukan sendiri pekerjaan itu.
9. Prinsip mengetahui hasil belajar dengan segera (evaluasi). Prinsip mengetahui hasil belajar dengan segera (evaluasi) mengatakan bahwa seseorang akan lebih lancer belajar apabila ia setiap saat mengetahui bahwa ia maju belajar dengan betul dan tidak melakukan kekeliruan.
10. Prinsip pemusatan (Fokalisasi). Prinsip pemusatan (Fokalisasi) mengatakan bahwa seseorang akan lebih mudah belajar sesuatu yang terpusat jelas yaitu sesuai dengan topik dan tujuannya.
11. Prinsip Konteks. Prinsip Konteks mengatakan bahwa orang belajar menghendaki situasi belajar yang nyata (real) yang sama dengan situasi dimana hasil belajarnya nanti digunakan. Semakin real situasi belajarnya semakin baik hasil belajarnya.

I. Jenis Belajar
Jenis-jenis belajar yang banyak dilakukan oleh manusia adalah :
1. Belajar isyarat.
2. Belajar rangkaian-tanggapan.
3. Belajar asosiasi verbal.
4. Belajar diskriminasi berganda.
5. Belajar konsep.
6. Belajar prinsip.
7. Belajar pemecahan masalah.
Pada hakikatnya orang belajar adalah untuk dapat memecahkan masalah yang dijumpai dalam kehidupannya. Untuk mampu memecahkan masalah perlu memahami prinsip-prinsip. Untuk memahami prinsip-prinsip perlu memahami konsep. Untuk menguasai konsep perlu mampu melakukan diskriminasi berganda. Untuk dapat melakukan diskriminasi berganda perlu belajar asosiasi verbal dan belajar rangkaian tanggapan. Untuk belajar asosiasi verbal dan belajar rangkaian tanggapan perlu belajar rangsangan tanggapan. Untuk belajar rangsangan tanggapan perlu belajar isyarat. Jadi belajar isyarat adalah jenis belajar yang paling sederhana dan terjadi pertama kali, sedangkan belajar pemecahan masalah adalah jenis belajar yang paling kopleks dan terjadi pada akhir.














BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Belajar adalah sesuatu proses yang memerlukan aktifitas. Artinya orang yang belajar itu ikut serta dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara aktif. Orang yang belajar itu mempelajari apa yang sedang dilakukannya, apa yang dilaksanakannya, dan apa yang sedang dipikirkannya. Pembelajaran memberikan reaksi atau tanggapan terhadap objek yang diobservasi dan apa yang sedang terjadi sewaktu berlangsung dalam proses pembelajaran.
Cara-cara dalam belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar, seperti anak belajar secara kontinyu (terus-menerus), anak belajar melalui panca indera, anak belajar melalui kegiatan, anak akan belajar sebaik-baiknya bila ia mempunyai dorongan atau alasan untuk belajar, anak akan belajar paling baik bila mereka sudah siap untuk belajar, anak belajar dengan jalan meniru, dan lain-lain. Dalam belajar terdapat berbagai faktor yang harus diperhatikan seprti faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam belajar, faktor-faktor psikologi yang mempengaruhi proses belajar, dan faktor-faktor penentu efisiensi belajar.
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan dan sebagai kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan dan bahasa percakapan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai bahasa tutur yang tidak resmi.
Dalam proses belajar terdapat tujuh ciri-ciri, yaitu proses aktif dari pelajar, dilakukan secara individual, kemampuan belajar setiap individu berbeda, dipengaruhi oleh pengalaman, melalui indera, didorong atau dihambat hasil belajar, dan dipengaruhi keadaan fisik dan lingkungan. Di dalam prinsip belajar terdapat sebelas prinsip, yaitu prinsip latihan (praktik), prinsip asosiasi atau menghubung-hubungkan, prinsip efek atau akibat, prinsip kesiapan (readiness), prinsip penghayatan tujuan, prinsip urutan bertahap (sequence), prinsip menghormati perbedaan individual (Individualisasi), prinsip kesempatan belajar yang memadai, prinsip mengetahui hasil belajar dengan segera (evaluasi), prinsip pemusatan (Fokalisasi), dan prinsip Konteks. Jenis-jenis dalam belajar terdapat berbagai cara, yaitu belajar isyarat, belajar rangkaian-tanggapan, belajar asosiasi verbal, belajar diskriminasi berganda, belajar konsep, belajar prinsip, dan belajar dalm pemecahan masalah.
















BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2002. Bagaimana Cara Anak Belajar. (Online). (http://www.sabda.org/ pepak/e-binaanak/089/,diakses 15 September 2009).
Aiemalissa. 2009. kalimat baku. (online). (http://insanpurnama.blogspot.com/ 2009/03/ada-beberapa-istilah-yang-dalam-konteks.html. diakses pada hari selasa tanggal 15 Desember 2009).
Echa. 2009. Cara Belajar yang Baik. (Online). (http://www.acehforum.com/ search/Cara+Belajar+Yang+Baik, diakses hari selasa tanggal 15 Desember 2009).
Muin, juhri Abdul.2006. Landasan dan Wawasan Pendidikan Suatu Pendekatan Kompetensi Guru. Dicetak PT. Panji Gravika Jakarta. Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Metro Press.
Padmowihardjo, Soedijanto. 2000. Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suharto, Hi dan Khosim. 2009. Materi Pokok Bahasa Indonesia. Metro : Universitas Muhammadiyah.





analisis dan artikel PENGANTAR PENDIDIKAN

ARTIKEL
Tentang Mahasiswa Harus Ubah Cara Belajar

MEDAN, KOMPAS.com — Mahasiswa harus mampu meninggalkan cara belajar lama yang hanya mengandalkan masukan dari dosen semata tanpa berusaha mencari tambahan dari sumber-sumber ilmu lainnya.

Pendapat itu dilontarkan oleh pengamat pendidikan dari Universitas Sumatera Utara (USU) Drs Zulnaidi Sabtu (22/8) di Medan, Sumatera Utara. Zulnaidi mengatakan, ilmu pengetahuan dari berbagai disiplim ilmu terus berkembang memunculkan temuan-temuan terbaru seiring perkembangan zaman dan dipublikasikan baik melalui media massa cetak, elektronik, maupun internet.

Jadi tidak sebatas hanya mendengar apa yang dikatakan dosen. Intinya mahasiswa diharapkan mampu mengubah cara belajarnya seperti ketika masih duduk di bangku SLTA yang lebih banyak menggunakan proses pembelajaran satu arah, katanya.

Sementara itu, pengamat pendidikan dari IAIN Sumut, Dr Phil H Zainul Fuad, mengatakan, mahasiswa harus memiliki kompetensi, kepribadian, keahlian berkarya, dan mampu berinteraksi dengan masyarakat. Untuk itu, paradigma belajar di sekolah yang monoton dan terkesan hanya menggunakan buku sebagai acuan harus dirombak.

Konsep ini, kata dia, harus segera ditinggalkan dan diganti dengan pola yang terjadwal. Mahasiswa baru harus punya jadwal belajar, kapan ke perpustakaan, kapan berdiskusi, serta kapan waktunya bermain. Sarana dan prasarana kampus yang telah tersedia juga harus dimanfaatkan mahasiswa semaksimal mungkin.

ANALISIS
ARTIKEL TENTANG MAHASISWA HARUS UBAH CARA BELAJAR

Mahasiswa yang bisa mengubah cara belajar dengan baik, maka mereka akan menghasilkan kemudahan dalam proses belajar. Kebanyakan mahasiswa yang hanya suka mendengarkan dosen berbicara, tetapi tidak untuk mengembangkan untuk lebih dalam, maka akan memberi dampak yang kurang baik pada diri sendiri.
Perencanaan dalam mengatur strategi yang baik adalah langkah awal untuk memulai kegiatan, contoh dengan adanya jadwal belajar, maka para mahasiswa dengan mudah untuk mengatur kegiatan dari bangun tidur sampai tidur kembali. Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
Kesadaran orang untuk memanfaatkan teknologi sebagai media dan alat bantu telah berkembang seiring kebutuhan hidup yang makin hari makin kompleks, termasuk kebutuhan di dunia pendidikan. Dunia pendidikan sebagai tolak ukur kemajuan bangsa memerlukan perhatian komprehensif tentang bagaimana mengembangkan teknologi berbasis pendidikan atau pendidikan berbasis teknologi. Institusi pendidikan sebagai satu kesatuan lembaga yang berada di tengah-tengah masyarakat sudah selayaknya memberikan ruang yang cukup luas untuk pengembangan teknologi, yang diharapkan dapat membantu lancarnya sebuah proses pembelajaran yang dilakukan di kelas, hal tersebut, seperti yang dikatakan oleh para ilmuan seperti :
1) Mantan sekretaris pendidikan negara Amerika, Rod Paige mengatakan, “Pendidikan adalah sektor industri yang masih memperdebatkan kegunaan teknologi”.
2) Bill Gates, pendiri Microsoft mengatakan dalam bukunya, The Road Ahead: “Saya selalu peduli tentang pendidikan, tetapi sekarang saya seorang ayah sehingga saya memberikan pemikiran yang lebih mendalam. Saya melihat dari pengalaman pribadi bagaimana pembelajaran akan meningkat jika alat-alat yang tepat ada di tangan dan bagaimana sulitnya itu ketika alat yang baik dan informasi tidak tersedia. Potensi manusia terbuang ketika siswa-siswi di mana saja, terutama sekali anak-anak, yang secara alamiah mencintai komputer dan interaksi. Tidak mempunyai akses ke teknologi informasi yang menjadi barang biasa dalam dunia bisnis yang berpikir ke depan.”
3) Susan Brooks–Young menulis dalam bukunya, Digital-Age Literacy for Teachers: Applying Technology Standards to Everyday Practice: “Hari ini guru-guru harus mendapatkan kenyataan bahwa menyelesaikan tugas-tugas dengan metode tradisional masih bisa berjalan, tetapi ini akan membuat siswa-siswi menjadi dingin. Kenapa? Karena di luar kelas siswa-siswi mempunyai akses ke teknologi yang dapat membuat mereka dapat mengerjakan tugas-tugas yang sama yang lebih masuk akal bagi mereka. Daripada memegang cara lama bagaimana dahulu guru-guru belajar, guru-guru seharusnya memanfaatkan teknologi di dunia nyata dan paling tidak, mencerminkan, kalau tidak memimpin, penggunaan teknologi di kelas.”
Oleh karena itu teknologi sangat dianjurkan dalam mengembangkan pengetahuan atau dalam proses belajar. Karena secara umum media teknologi mempunyai kegunaan:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
Dengan demikian pemanfaatan atas teknologi yang diciptakan untuk dunia pendidikan sangat diperlukan bagi mahasiswa.

ARTIKEL
Tentang Strategi Belajar Efektif
Pencapaian hasil yang maksimal dari anak didik tergantung dari cara belajar atau strategi belajar siswa. Pemaksaan atau pemberian tekanan pada anak tidak akan menciptakan hasil yang maksimal, bahkan akan menimbulkan stres pada anak. Menumbuhkan motivasi pada anak adalah suatu cara yang paling efektif dalam belajar. Anak yang sudah mempunyai motivasi belajar, dimana timbul dari dalam dirinya sendiri, akan menciptakan pencapaian hasil yang maksimal.
Para pendidik dan orang tua harus dapat menjadi motivator bagi anak.
Ada beberapa strategi yang efektif:
1. Tumbuhkan motivasi belajar dalam diri anak
2. Ciptakan suasana yang aman dan nyaman baik di sekolah maupun di rumah
3. Dukungan sinergi dari pendidik dan orang tua
4. Pemberian reward/penghargaan jika anak mendapatkan prestasi ataupun belum mendapatkan prestasi
5. Belajar rutin atau kontinyu
Waktu belajar tidak terlalu lama. Tetapi belajar yang rutin atau kontinyu setiap hari
Belajar setiap hari dengan waktu 30 menit atau setengah jam lebih efektif dibandingkan belajar jika akan ulangan dalam waktu 2 jam
6. Problem Solving
Pemecahan masalah yang dihadapi anak. Pendidik dan orang tua harus dapat memecahkan masalah (problem yang sedang dihadapi anak, beri pendekatan personal bagi anak yang sedang mendapat masalah
Strategi belajar yang efektif, lingkungan belajar yang kondusif dan dukungan sinergi dari pendidik dan orang tua merupakan modal yang utama akan pencapaian hasil yang optimal
Pencapaian hasil yang maksimal bukan dilihat dari nilai bagus saja tetapi dilihat bagaimana anak memahami pelajaran, memecahkan masalah sendiri dan kemampuan keterampilan dibidang lain
Dengan demikian menjadikan anak yang kreatif, inovatif dan mandiri dapat tercapai

ANALISIS
ARTIKEL TENTANG STRATEGI BELAJAR YANG EFEKTIF
Belajar dengan strategi yang baik dan benar, akan lebih efektif dari pada belajar dengan asal-asalan. Belajar yang fektif dapat timbul dari dukungan orang tua, lingkungan, dll. Missalkan :
 Orang tua
Peran orang tua sangat penting dalam proses pendidikan seorang anak, karena peranan tersebut dapat menimbulkan motivasi terhadap anak, sehingga pada diri anak tersebut akan timbul rasa ingin belajar. Orang tua juga dapat meningkatkan konsep diri pada anak, dan meningkatkan hasil belajar. Sehingga keterlibatan orang tua terhadap anak dapat menimbulkan 3 kemungkinan yaitu, orentasi pada tugas, proses, dan perkembangan anak. Sedangkan Peranan sekolah juga sangat penting dalam mempengaruhi sistem belajar anak. Ini termasuk peran guru dalam membantu anak mencintai materi pelajaran yang disampaikan di sekolah. Di sinilah pentingnya kreativitas guru; Inovasi guru, kesabaran guru, bagaimana seorang guru dapat membuat proses pembelajaran menjadi suatu yang tidak menjemukan murid. Bagaimana ia dapat membuat sebuah teori tak sekadar berupa kata-kata hafalan saja, tapi juga dipahami oleh anak. Idealnya, guru harus bisa membuat mata murid terbuka sehingga mengerti mengapa ia harus capek-capek mempelajari suatu pelajaran. Untuk itulah antusiasme dan rasa ketertarikan guru terhadap pelajaran tertentu perlu ditularkan pada murid. Guru juga hendaknya sabar dalam pembimbingan terhadap anak. Kita temukan juga bahwa guru cepat emosi karena anak lambat memahami apa yang disampaikan oleh guru. Keadaan ini akan menyebabkan anak kurang senang dengan materi pelajaran yang dipegang oleh guru disebabkan emosional guru tersebut. Guru juga perlu mencari cara belajar baru untuk lebih memahamkan materi kepada anak didik jika satu cara yang diterapkan sebelumnya kurang mampu memberikan pemahamann kepada siswa.
Intinya, metode pengajaran yang baik, performan guru akan membuat anak tertarik untuk belajar. Ini berarti murid tak harus menerima pelajaran hanya dengan duduk diam di kursi, tapi bisa dengan cara bermain, menonton VCD dan lainnya. Otomatis ia akan menjalani proses belajar dari awal dengan baik, dari mulai mendengarkan penjelasan guru hingga mengembangkan rasa ingin tahunya sendiri dengan mencari bahan-bahan untuk menambah pemahaman materi tersebut. "Karena selalu menelaah materi yang didapat dan mengaitkannya dengan keseharian, ketika ada tugas, anak akan selalu siap. Secara tidak langsung ia jadi sering belajar dan cukup paham akan materi pelajarannya."
 Lingkungan
Lingkungan yang alami dan nyaman akan membuat anak bisa belajar dengan baik. Karena lingkungan tersebut akan menimbulkan motivasi atau semangat yang tumbuh dengan sendirinya pada diri anak tersebut, dengan pengaruh suasana yang alami, anak juga bisa terinspirasi dengan benda atau hal yang ada di sekitarnya. Seperti yang sudah dikatakan oleh Jean - Jacques Rousseau. Dalam bukunya Du de 'education,. Yang menggambarkan cara pendidikan anak sejak lahir hingga remaja.
Menurut Rousseau: "Tuhan menciptakan segalanya dengan baik; adanya campur tangan manusia menjadikannya jahat (God make every things good; man meddles with them and they becom evil).
Rousseau menyarankan "kembali ke alam" atau "back to nature", dan pendekatan yang bersifat alamiah dalam pendidikan anak yaitu : "naturalisme". Naturalisme berarti, pendidikan akan diperoleh dari alam, manusia, atau benda, bersifat alamiah sehingga memacu berkembangnya mutu, seperti kebahagiaan, sportivitas dan rasa ingin tahu. Dalam prakteknya naturalisme menolak pakaian seragam (dress code), standarisasi keterampilan dasar yang minimum, dan sangat mendorong kebebasan anak dalam belajar.
 Belajar rutin (kontinyu)
Belajar secara kontinyu, dapat dilakukan dengan belajar setiap hari. Karena anak dapat mengulang pelajaran atau materi yang sudah dijelaskan atau yang belum dijelaskan oleh guru, dengan sering belajar secara terus-menerus, maka anak merasa ringan dalam memahami pelajaran tersebut. Belajar dengan rutin dapat dimulai dengan disiplin dalam mengatur jadwal, karena Cara belajar anak tergantung pada kebiasaan yang diterapkan oleh orang tua di rumah. Jika orang tua tidak menerapkan disiplin belajar dengan baik, maka cara belajar anak jadi berantakan. Bagaimanapun juga, peran orang tua untuk membentuk pola belajar bagi anak sangat besar. Untuk itu dapat diterapkan cara disiplin dalam belajar dari usia sedini mungkin. Caranya, dengan selalu mengingatkan anak untuk belajar sesuai jadwal belajarnya. Dengan disiplin seperti ini, anak akan cinta belajar. Ia melihat setiap tugas belajar bukan sebagai suatu beban tapi sebagai kewajiban yang harus dipenuhi. Maka anak akan melihat, belajar itu adalah sebagai suatu kebutuhan.. Dengan pola belajar yang teratur dan disiplin, anak akan merasa lebih tenang. Ia juga lebih percaya diri dan berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugas.
 Pemberian reward
Kemampuan pada diri anak dapat dipantau setiap saat. Setiap langkah yang sudah dijalankan oleh anak bisa diberi penghargaan. Dengan begitu, apa pun hasilnya, anak merasa tetap dihargai karena ia sudah berusaha. Hal ini akan mendorong anak untuk mencoba dan mencoba lagi setiap kali menemukan kegagalan. "Misalnya anak sudah belajar tetapi hasil yang didapat tak sesuai dengan harapan atau keinginan orang tua, dan anak tak perlu dimarahi, tetapi diberi penghargaan dengan mengatakan bahwa ia sudah berupaya belajar dengan baik tetapi hasil yang diperoleh belum maksimal.". Oleh karena itu pemberian penghargaan harus tetap berjalan, karena dapat menumbuhkan rasa ingin belajar terhadap diri anak
 Problem solving
Guru atau orang tua harus tahu apa yang ditanyakan oleh murid atau anaknya, sehingga anak bisa mengerti tentang apa saja yang belum mereka ketahui. Jika anak sering bertanya kepada guru atau orang tua, dan mereka bisa menjawab, maka anak tersebut akan menjadi lebih tahu.
Dengan demikian anak bisa menjadi kreatif, inovatif, dan mandiri dapat. Dan janganlah takut berbuat tentang berbagai hal yang bisa bermanfaat bagi diri kita.

ARTIKEL
Tentang Bagaimana Cara Anak Belajar

Jika Saudara memasuki ruang pengemudi sebuah pesawat terbang dengan maksud terbang ke tempat yang jauh, maka akan berguna bagi Saudara bila mengetahui tentang cara terbangnya sebuah pesawat udara dan cara memakainya alat-alat pengemudi tersebut. Tanpa pengetahuan ini tipislah harapan Saudara akan mencapai tempat tujuan itu dengan selamat. Hal ini juga berlaku dalam pelayanan Saudara sebagai guru Sekolah Minggu. Untuk menjadi guru yang efektif, pengertian tentang cara belajarnya para pelajar adalah penting. Sebab kita harus mengajar sesuai dengan cara belajar para pelajar itu.

Mari kita lihat seperti apa sebenarnya cara belajar anak melalui ulasan-ulasan berikut ini.

1. Anak belajar secara kontinyu (terus-menerus).

Anak senantiasa belajar. Tak pernah mereka berhenti belajar. Bahkan mereka mungkin mempelajari beberapa hal sekaligus, padahal kita tidak pernah bermaksud mengajarkan hal tersebut kepada mereka. Kalau pengajaran kita tidak menantang mereka, boleh jadi mereka "belajar" bahwa Sekolah Minggu sangat membosankan dan tidak menarik. Jika penelitian Alkitab tidak membangkitkan minat, boleh jadi mereka "belajar" bahwa Alkitab adalah buku kuno yang menjemukan dan tidak ada hubungannya dengan masa sekarang. Jika mereka secara pribadi tidak terlibat dalam bagian doa dan penyembahan, boleh jadi mereka "belajar" bahwa saat doa adalah waktu yang baik untuk mengganggu teman yang duduk di sampingnya karena guru sedang menutup mata.

Kita sekali-kali tidak akan sengaja mengajarkan hal-hal ini. Namun demikian anak-anak mungkin akan mempelajarinya. Dengan mengetahui bahwa para murid kita belajar secara kontinyu, mungkin akan menolong kita untuk lebih berhati-hati mengenai apa yang kita ajarkan secara tidak langsung melalui suasana kelas.

2. Anak belajar melalui panca inderanya.

Mereka belajar:
a. 1 persen dari apa yang mereka baca.
b. 20 persen dari apa yang mereka dengar.
c. 30 persen dari apa yang mereka lihat.
d. 50 persen dari apa yang mereka lihat dan dengan.
e. 70 persen dari apa yang mereka katakan sementara mereka melihat.
f. 80 persen dari apa yang mereka katakan sementara mereka melakukannya.

Anak hanya mempunyai satu cara belajar, yakni melalui panca inderanya. Panca indera itu merupakan pintu masuk ke dalam kesadarannya. Fakta ini menunjukkan pentingnya penggunaan bermacam-macam bahan bantuan untuk mengajar.

3. Anak belajar melalui kegiatan.

Inilah prinsip yang terpenting tentang cara belajar para murid. Belajar bukanlah pengalaman yang pasif. Hal belajar bukanlah sesuatu yang sekedar terjadi pada anak itu, melainkan adalah sesuatu yang dilakukan oleh anak itu. Anak dapat mengingat paling banyak dari sesuatu yang dipelajarinya dengan cara mengatakan dan melakukan.

Anak dapat terlibat dalam proses belajar melalui beberapa cara. Ia bisa belajar secara langsung dalam kegiatan-kegiatan, misalnya mengerjakan proyek-proyek, pekerjaan tangan, diskusi dan drama. Atau melalui lukisan-lukisan cerita ia bisa terlibat, secara tidak langsung karena menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Perasaannya dapat dibangkitkan, khayalannya digiatkan, emosinya digerakkan.

4. Anak akan belajar sebaik-baiknya bila ia mempunyai dorongan atau alasan untuk belajar.

Anak akan paling cepat belajar bila hal itu dijadikan sesuatu yang menyenangkan dan memuaskan. Dalam proses belajar ada dua macam dorongan. Yang pertama adalah dorongan dari luar, secara lahir. Beberapa contoh dari dorongan sejenis ini ialah ganjaran, hadiah, penghargaan, dan pujian. Dalam mengajar di Sekolah Minggu ada tempat bagi dorongan sejenis ini, tetapi jangan sampai merupakan dorongan satu-satunya.

Dorongan yang kedua adalah dari dalam, secara batin. Keinginan, hasrat, dorongan hati pribadi adalah contoh-contoh dorongan sejenis ini. Dalam hal terlibat kebutuhan dan kepentingan yang dirasakannya. Dorongan inilah yang bekerja bila anak itu dipimpin untuk memahami bagaimana kebutuhannya dipenuhi melalui penerapan prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupannya. Sungguh penting bagi kaum remaja dan orang dewasa menginsafi bahwa ajaran Alkitab dapat dipraktekkan bagi keperluan hidup mereka.

5. Anak akan belajar paling baik bila mereka sudah siap untuk belajar.

Ini berarti bahwa sebelum pengajar menarik perhatian anak dan membangkitkan rasa ingin tahu mereka, mereka harus disiapkan untuk menerima kebenaran Alkitab. Juga, para murid siap untuk belajar bila mereka dapat melihat hubungan bagian-bagian pelajaran itu dengan keseluruhan pengajaran tersebut. Mungkin sebelumnya pengajar harus memberi uraian pendahuluan tentang seri pelajaran yang baru dan menghubungkan pelajaran-pelajaran yang dahulu dengan keseluruhannya melalui ulangan secara berkala. Suatu prinsip belajar lainnya yang terpaut di sini adalah bahwa para murid belajar hal-hal yang belum diketahuinya berdasarkan hal-hal yang sudah diketahuinya. Ini berarti pengajar harus mengetahui taraf pengertian murid-muridnya dalam hal-hal rohani. Kita harus mengetahui apa yang sudah diketahui para murid kita.

6. Anak belajar dengan jalan meniru.

Fakta ini sekali menunjukkan pentingnya kehidupan pengajar. Kita mengajar, baik dengan perbuatan dan sikap maupun dengan perkataan atau gagasan. Segala sesuatu mengenai diri kita mengajarkan sesuatu. Dalam arti yang sesungguhnya, kita ini adalah "surat ... yang dapat dibaca oleh semua orang."

ANALISIS
ARTIKEL TENTANG BAGAIMANA CARA ANAK BELAJAR
Keberhasilan adalah sesuatu yang diinginkan oleh semua orang dalam menggapai cita-citanya. Memperoleh keberhasilan pada anak tergantung dari cara bagaimana mereka belajar yang benar. Cara-cara tersbut dapat dimulai dengan berbagai cara, yaitu:
Belajar secara kontinyu.
Balajar dengan cara ini dapat dimulai dengan menerapkan kedisiplinan yang harus benar-benar di patuhi, kebanyakan orang menggunakan cara SKS (sistem kebut semalam), yaitu belajar pada saat menjelang ujian. Cara ini sangat merugikan pada diri kita sendiri, karena kapasitas atau daya serap otak sangat terbatas. Mungkin anak bisa menjadi hafal, tetapi sebenarnya dia tidak memahami materi pelajaran tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut anak perlu belajar dengan cara bertahap atau kontinyu, karena dngan melakukan cara tersebut anak akan menjadi ringan dalam proses belajar.
Melalui panca indera.
Dalam menyikapi berbagai macam mengenai gaya belajar, tentulah harus ditambah dengan logika dan kebudayaan cara kerja kita, dan yang paling penting dari semua diatas adalah suatu cara kerja otak kita yang mana dalam hal ini kita sebut dengan modalitas belajar. Secara singkat modalitas belajar adalah, suatu cara bagaimana otak menyerap informasi yang masuk melalui panca indera secara optimal. Beberapa tingkatan persentasi telah menunjukkan sebagian besar alat indera yang memiliki peluang besar terhadap proses belajar adalah dengan cara mengatakan dan melakukannya yaitu 80%, dari semua itu, anak bisa bertingkah laku sesuai dengan yang di katakannya. Seperti bersosial dengan orang lain. Hal tersebut seperti yang sudah dikatakan oleh Gardner dalam bukunya Frames of Mind, yaitu K.Interpersonal (social): kemampuan bekerja secara efektif dengan orang lain, berhubungan dengan orang lain, memperlihatkan empati dan pengertian, memperlihatkan motivasi dan tujuan mereka. Panca indera yang lainpun telah memiliki fungsi dalam proses belajar contoh Auditory ( pendengaran). Orang yang memiliki gaya belajar Auditory, mereka mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan.
Melalui kegiatan.
Seseorang yang sering melakukan kegiatan di luar/lapangan maupun di dalam, maka orang tersebut akan menjadi lebih pintar/paham terhadap kegiatan tersebut. Karena dalam proses kegiatan berlangsung, anak akan trlibat secara langsung.terhadap materi yang dilakukannya.
Dengan adanya dorongan.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi motivasi atau dorongan untuk menumbuhkan semangat dalam belajar yaitu :
Dengan mengetahui relevansi materi pelajaran yang sedang kita pelajari dengan realitas atau kegunaan materi tersebut dalam kehidupan. Sebagai contoh untuk menumbuhkan motivasi belajar pada pelajaran matematika kita harus tahu relevansi materi penjumlahan dengan realitas (kalau tidak menguasai penjumlahan maka penjaga toko tidak akan dapat menghitung berapa duit yang telah dikeluarkan pada hari ini untuk belanja roti), relevansi materi pengurangan dengan realitas (Kalau tidak menguasai pengurangan maka penjaga toko akan kesulitan menghitung uang kembalian dari salah satu pembeli), dan lain sebagainya. Dengan mengetahui relevansi dari materi yang kita pelajari terhadap kehidupan kita, maka kita akan dapat menumbuhkan motivasi dalam diri kita.
Dengan menimbulkan motif pada diri seseorang untuk belajar. Setiap perbuatan seseorang pasti memiliki motif tertentu. Motif adanya didalam diri seseorang, tetapi timbulnya motif bisa dari luar atau dalam diri seseorang. Sehingga dikenal motivasi dari luar (ekstrinsik) dan dari dalam (intrinsic). Motivasi belajar berhubungan dengan kebutuhan, drive, minat dan keinginan. Drive adalah suatu perubahan dalam struktur neurofisiologis seseorang yang menjadi dasar organis dan perubahan energi dari motivasi, jadi timbulnya motivasi karena adanya drive. Minat adalah sifat hati nurani yang timbul dengan sendirinya dan memiliki daya dorong. Minat yang besar dari seseorang akan membangkitkan keinginan. Keinginan adalah sifat hati nurani yang timbul karena orang meminati sesuatu dan mendorong terbentuknya motif untuk berbuat untuk mewujudkannya. Minat yang besar akan timbul kalau kebutuhan disadari, dan keinginan timbul dari minat akan mendorong terbentuknya motif seseorang untuk berbuat. Kebutuhan adalah nafsu yang disadari atau sesuatu yang disebabkan oleh adanya kesenjangan psikologis. Jenis-jenis kebutuhan manusia digambarkan oleh maslow dalam bentuk piramida yaitu kebutuhan faal, keamanan social, ego dan realisasi diri. Mc Clelland juga menyebutkan tiga jenis kebutuhan afiliasi kekuasaan dan prestasi Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat motivasional adalah berprestasi, berafiliasi dan berkuasa. Sedangkan kebutuhan dasar adalah kebutuhan faal, keamanan dan kenyamanan. Berbagai cara untuk menimbulkan minat belajar adalah dengan membangkitkan kebutuhan, menghubungkan dengan pengalaman yang lalu, dan membeberkan untuk mendapatkan hasil yang baik Berbagai bentuk motivasi belajar adalah persaingan (kompetisi), mendekatkan tujuan, tujuan yang jelas dan diakui, membangkitkan minat.
Anak akan belajar jika mereka sudah siap.
Ada beberapa tujuan anak belajar yaitu; Pertama, untuk sekadar mendapatkan hasil atau output tertentu, seperti nilai. Kedua, anak belajar karena temannya di sebelah rumah pergi belajar, maka anak harus juga pergi belajar. Di sini terlihat bahwa belajar anak hanya karena tidak ingin berbeda dengan teman sebelah rumahnya. Ketiga, suka dengan pengetahuan yang dipelajarinya. Tujuan ketigalah yang tentunya paling ideal. Jika motivasi belajarnya murni karena cinta pengetahuan, berarti ia tak perlu didorong-dorong untuk itu. Anak akan berinisiatif belajar dengan tekun dan disiplin. Niat juga sangat berpengaruh, karena anak akan siap jika dia mempunyai niat untuk belajar. Karena ketika kita mempelajari sesuatu ilmu wajib mmpunyai niat, seperti sabda Nabi dalam hadits shahih “ sesungguhnya sahnya amal tergantung pada niat”. Jadi niat adalah kunci dari segala amal. Dari niatlah akan timbul rasa ingin tahu.
Dengan jalan meniru.
Dengan jalan ini anak dapat mengetahui letak atau sisi, ada pada dirinya yang masih kurang. Contoh dengan belajar dari tingkah laku seseorang, seperti seseorang yang sedang melihat temannya berhadapan dengan atasannya, maka temannya dengan sendirinya menunjukan sikap hormat kepada atasanya tersebut. Dengan demikian anak yang melihatnya akan tahu tentang apa saja yang akan dilakukannya jika hendak berhadapan dengan atasannya seperti guru, dosen, direktur, dll, seperti yang sudah dicontohkan oleh temannya.
Dengan menjalankan ke enam cara tersebut, tentang bagaimana cara belajar yang benar, maka anak akan bisa menjadi lebih paham dan mudah dalam belajar.

DAFTAR RFERENCE


Admin. 2002. Bagaimana Cara Anak Belajar. (Online), Vol. 2002, No. 89, (http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/089/,diakses 15 September 2009).

Admin. 2009. Mahasiswa Harus Ubah Cara Belajar. (Online),(http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/08/22/, diakses 15 September 2009).

Zannah. S.N. 2008. Strategi Belajar Efektif. (Online), (http://darmawatiarief.com, diakses 15 September 2009).
Scientists Only »
PENTING!!! Terima kasih atas kunjungannya, saya mengharapkan kritik dan sarannya melalui kotak komentar apabila game, program, dan segala software yang lain dan telah di upload di blog ini mengalami kerusakan atau file corupt, serta kekurangannya. jika ada yang akan direquest untuk info update harap berkomentar!!
http://einsteinfisika.blogspot.com/