RANGKUMAN MATERI
Perkembangan MIPA dalam bidang sains khususnya dalam ilmu fisika dan ilmu matematika, telah memberi kontribusi atau hasil yang sangat besar bagi dunia kita khususnya Negara kita Indonesia, seperti terciptanya computer, handphone, dll. Walau menurut Prof. Tian, bahwa ”ada semacam anomal dalam perkembangan MIPA di Indonesia. Di satu sisi, katanya, muncul keinginan untuk mempercepat kemajuan teknologi, namun di sisi lain justru terjadi penurunan perhatian terhadap ilmu-ilmu dasar”.
Perkemembangan MIPA ini di Indonesia, perlu ditingkatkan lagi, guna meningkatkan mutu pembelajaran sains dan matematika di Tanah Air sehingga mencapai standar kualitas pembelajaran MIPA pada pendidikan tinggi di Indonesia. Perkembengan sains seperti ilmu fisika dan matematika sangat diharapkan dalam menciptakan teknologi-teknologi yang belum pernah ada pada zaman sekarang. Oleh karena itu perkembangan MIPA harus didorong sedemikian rupa agar bisa memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu-ilmu terapan.
Dalam perkembangan dalam bidang sains yang lain seperti Biologi juga harus diperhatikan, karena dalam pengajaran biologi yang baik bisa memperluas cakrawala mahasiswa tentang keragaman genetik dan refleksinya, akan tetapi dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan fasilitas yang memadai seperti halnya mikroskop. Di Negara kita belum banyak menyediakan mikroskop khususnya dalam tempat laboratorium perkuliahan atau sekolah-sekolah yang ada ditempat plosok, sebagai contoh satu mikroskop yang dipakai untuk dua mahasiswa akan berbeda sekali nilai pembelajarannya dengan satu mikroskop untuk enam mahasiswa apalagi bila lensanya sudah buram karena tidak cukup dana untuk perawatan rutin. Penerimaan jumlah mahasiswa yang tidak diimbangi dengan ketersediaan sarananya, secara langsung atau tidak langsung akan menurunkan kualitas lulusan yang pada gilirannya akan menghasilkan SDM yang tidak kompetitif dalam bidang keilmuannya. Mahasiswa yang mestinya akan menjadi lulusan yang andal dalam analisis jasad renik, dapat menjadi benci terhadap mikrobiologi bukan hanya karena frustasi tak bisa melihat obyek mikro dalam lensa yang buram tetapi juga karena kurang kesempatan untuk eksplorasi sendiri akibat minimnya jumlah mikroskop. Kekurangan lain seperti Ketersediaan ruangan dan fungsi laboratorium, karena itu juga merupakan sejumlah parameter yang perlu diperhatikan dengan serius. Laboratorium cenderung dinilai keberhasilannya karena mampu menjual jasa analisa. Kegiatan esensial suatu laboratorium mestinya adalah produksi publikasi atau kekayaan intelektual nasional atau internasional yang bermutu sehingga membuat laboratorium, departemen, dan fakultas akhirnya universitas disegani secara internasional. Tapi ini semua tidak bisa cuma bottom-up, tapi perlu dukungan dan implementasi visi dari pimpinan, karena bidang-bidang ini umumnya tidak nampak langsung aplikasinya dan tidak glamour, tapi karena ia fondasi maka ia perlu kuat. Tanpa dukungan nyata, penelitian MIPA yang mestinya “dasar”, yang seringkali lebih “njlimet” dan perlu sarana yang tidak murah; akan terseret ke penelitian “aplikasi”, yang relatif lebih mudah memperoleh dana dari swasta atau pemerintah, sehingga makin sedikit yang melakukan riset dasar dengan serius. Keadaan ini akan mendorong keroposnya fondasi untuk ilmu-ilmu aplikasi. Oleh karena itu didalam semua perkembangan MIPA harus diperhatikan dalam memperoleh hasil yang maksimal.
No comments:
Post a Comment