Wednesday, December 1, 2010

BELAJAR dan PEMBELAJARAN

Soal :
1. Coba anda jelaskan apakah hakekat belajar yang berpijak pada pandangan kognitif?
2. Sebutkan nama-nama tokoh yang berpengaruh pada pandangan kognitif beserta aliran/teori yang dianutnya?
3. Bagaimana tahapan perkembangan kognitif berdasarkan usia anak?
4. Bagaimanakah fungsi-fungsi mental terkait dengan hubungan social anak?
5. Berikan contoh kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif?
Jawab :
1. Hakekat belajar pada pandangan kognitif ini menurut saya, belajar yang mementingkan proses dari pada hasilnya. Maksudnya lebih mementingkan atau menekankan bahwa belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia, dimana proses tersebut tidak dapat diamati. Jadi pada dasarnya pada pandangan kognitif ini belajar bukan hanya sekedar interaksi stimulus dan respon melainkan melibatkan juga aspek psikologis lain seperti mental, emosi, dan presepsi, ini dalam memproses informasi yang tidak tampak, yang menyebabkan orang memberikan respon terhadap sebuah stimulus belajar.
2. Nama-nama tokoh yang berpengaruh pada pandangan kognitif beserta aliran/teori yang dianutnya adalah sebagai berikut :
1) Jean Peaget dengan teori perkembangan kognitif. Menurutnya dalam teori yang berkaitan dengan belajar pieget memunculkan beberapa istilah diantaranya intelegensi, skema, asimilasi, akomodasi dan ekuilibrium.
Intelegensi menurut pieget ini mencakup lebih luas, karena intelegensi ini membentuk keadaan ekuilibrium, kearah mana semua adaptasi sifat-sifat sensori motoris dan kognitif dan interaksi asimilasi dan akomodasi antara organism dan lingkungan yang menyatu.
Skema adalah struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep, atau pengalaman baru kedalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikiranya.
Akomodasi adalah perubahan skema kedalam situasi yang baru karena sekema lama tidak cocok dengan pengalaman baru.
Ekuilibrium adalah proses penyeimbangan berkelanjutan antara asimilasi dan akomodasi.
2) Lev Vygotsky dengan teori perkembangan kognitif social. Menurutnya fungsi mental mempunyai hubungan sosial. Dalam teori ini vygotsky memasukkan istilah penting seperti :
Bahasa dan pikiran, menurut vygotsky anak-anak menggunakan bahasa percakapan tidak hanya untuk komunikasi social, tetapi juga untuk membantu mereka menyelesaikan tugasnya.
Zona of proximal development (ZPD), adalah suatu area dimana seorang anak merasa sulit mengerjakan tugas secara sendirian, tetapi akan menjadi mudah jika dikerjakan dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak yang lebih terampil.
Scaffolding. Dalam konsep scaffolding ini mengubah tingkat dukungan. Menurut vygotsky anak-anak memiliki konsep yang kaya , tetapi tidak sistematis, terorganisasi dan spontan.
3) Albert bandura dengan teori kognitif social melalui belajar pengamatan. Teori ini menyatakan bahwa factor-faktor social dan kognitif serta prilaku berperan penting dalam pembelajaran. Bandura juga percaya bahwa ketika seseorang anak mengamati perilaku, tetapi tidak membuat respon seprti yang mereka amati, anak tersebut tetapmendapatkan respon yang dimodelkan dalam bentuk kognitif.
4) Jerome Bruner dengan teori discovery, yaitu dimana peserta didik mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir.
5) Ausebel dengan teori kebermaknaan. Teori-teori belajar yang ada selama ini masih bnyak menekankan pada belajar asosiatif atau belajar menghafal, oleh karena itu advance organizers oleh ausubel merupakan penerapan konsepsi tentang struktur kognitif didalam merancang pembelajaran. Kerangka isi ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari informasi baru.
3. Tahapan perkembangan kognitif berdasarkan usia anak adalah,
1) Tahap Sensori Motoris (umur 0-2 tahun), pada tahap ini anak-anak menjelajah lingkungan melalui indera dan kemampuan motoriknya dengan jalan melihat, meraba atau memegang, mengecap, mencium, dan menggerakkan.
2) Tahap Pra-oprasional (umur 2-7 tahun). Pada tahap ini anak mulai mempresentasikan kognitifnya dengan kata-kata dan gambar.
3) Tahap Operasi Konkrit (7-11 tahun), dalam tahap ini anak-anak sudah mengembangkan pemikiran logis untuk menggantikan pemikiran intuitif, tetapi hanya dalam situasi yang knkrit.
4) Tahap Operasi Formal (11-15 tahun), pada tahap ini individu sudah mulai membuat keputusan yang berdasarkan pengalaman nyata dan berfikir lebih abstrak, idealis, dan logis.
4. Fungsi-fungsi mental terkait dengan hubungan social anak yakni anak mampu mengembangkan konsep yang lebih sistematis, logis, dan rasional yang merupakan hasil dari dialog bersama pembimbingnya yang terampil. Jadi orang yang terampil dan bahasa memainkan peran kunci dalam perkembangan kognitif seorang anak.
5. Contoh dari kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif adalah, seorang peserta didik mendapatkan stimulus dari lingkungannya seperti dalam proses belajar, guru memberikan suatu informasi lalu ditangkap oleh pesdik tersebut. Kemudian dalam diri pesdik terjadi suatu aktvitas psikologis seperti dalam kemampuan memahami informasi yang diberikan oleh guru tersebut, kemudian dari hasil aktivitas psikologis tersebut bisa berupa respon seperti menaggapi dari suatu informasi dari guru tadi. Jadi dalam pandangan kognitif ini pesdik diharapkan aktif dalam proses belajar.

No comments:

Post a Comment

Scientists Only »
PENTING!!! Terima kasih atas kunjungannya, saya mengharapkan kritik dan sarannya melalui kotak komentar apabila game, program, dan segala software yang lain dan telah di upload di blog ini mengalami kerusakan atau file corupt, serta kekurangannya. jika ada yang akan direquest untuk info update harap berkomentar!!
http://einsteinfisika.blogspot.com/