Wednesday, December 1, 2010

tugas al-islam 2

Nama : Robby Amrulloh
NPM : 09330503
Prodi : Pend. Fisika
Soal
1. Apa yang dimaksud dengan akhlak, sebutkan pembagian akhlak dalam islam ?
2. Akhlak kepada allah adalah taqwa, apa yang dimaksud dengan taqwa dan apa faidah dari taqwa dalam kehidupan manusia ?
3. Bagaimanakah kita berakhlak kepada rasulullah saw? Jelaskan dengan baik !
4. Carilah ayat dalam al-qur'an yang menunjukan manusia adalah makhluk paling sempurna, tulis terjemahanya, dan jelaskan maksud dari kesempurnaan tersebut !
5. Sudahkah anda beribadah kepada allah, terutama sholat fardhu !
Jawab
1. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan), dan pendekatan terminologik (peristilahan).

Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) tsulasi majid af'ala, yuf'ilu if'alan yang berarti al-sajiyah (perangai), at-thobi'ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru'ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama).

Namun akar kata akhlak dari akhlaqa sebagai mana tersebut diatas tampaknya kurang pas, sebab isim masdar dari kata akhlaqa bukan akhlak, tetapi ikhlak. Berkenaan dengan ini, maka timbul pendapat yang mengatakan bahwa secara linguistic, akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata, melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya.
Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita dapat merujuk kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibn miskawaih (w. 421 h/1030 m) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan terdahulu misalnya secara singkat mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Sementara itu, imam al-ghazali (1015-1111 m) yang selanjutnya dikenal sebagai hujjatul islam (pembela islam), karena kepiawaiannya dalam membela islam dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan, dengan agak lebih luas dari ibn miskawaih, mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
2. Definisi taqwa menurut jumhur adalah melaksanakan segala perintah allah swt dan meninggalkan segala yang dilarangnya. Umar bin khatab mengatakan taqwa adalah seperti berjalan di jalan yang ditaburi duri, ali bin abi thalib memaknai taqwa sebagai suatu proses yang membutuhkan tingkatan:
 Takut kepada allah
 Mengimani al-qur’an
 Menerima segala pemberian allah dengan ikhlas
 Menyiapkan diri untuk kematian.
Keutamaan taqwa dalam kehidupan sehari-hari adalah:
 Akan diberikan kemudahan dalam hidup (at talaq 2-3)
 Diberi rizki yang tak disangka-sangka (at talaq 3)
 Dibukakan rahmat dari langit dan bumi( al a’rof 96)
 Dapat membedakan yang hak dan batil (al-anfal)
3. Cara dalam berakhlak kepada rusul adalah:
1. Ridha dalam beriman kepada rasul. iman kepada rasul saw merupakan salah satu bagian dari rukun iman. Keimanan akan terasa menjadi nikmat dan lezat manakala kita memiliki rasa ridha dalam keimanan sehingga membuktikan konsekuensi iman merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan. Karenanya membuktikan keimanan dengan amal yang shaleh merupakan bukan suatu beban yang memberatkan, begitulah memang bila sudah ridha. Ridha dalam beriman kepada rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan sebagaimana hadits nabi saw: aku ridha kepada allah sebagai tuhan, islam sebagai agama dan muhammad sebagai nabi dan rasul (hr. Bukhari, muslim, abu daud, tirmidzi, nasa’i dan ibnu majah).
2. Mencintai dan memuliakan rasul, keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik kepada rasul adalah mencintai beliau setelah kecintaan kita kepada allah swt. Penegasan bahwa urutan kecintaan kepada rasul setelah kecintaan kepada allah disebutkan dalam firman allah yang artinya: katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada allah dan rasul-nya dasn (dari) berjihad di jalan-nya, maka tunggulah sampai allah mendatangkan keputusan-nya. Dan allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (qs 9:24). Disamping itu, manakala seseorang yang telah mengaku beriman tapi lebih mencintai yang lain selain allah dan rasul-nya, maka rasulullah saw tidak mau mengakuinya sebagai orang yang beriman, beliau bersabda:
tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia (hr. Bukhari, muslim dan nasa’i).
3. Mengikuti dan mentaati rasul, mengikuti dan mentaati rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang-orang yang beriman. Karena itu, hal ini menjadi salah satu bagian penting dari akhlak kepada rasul, bahkan allah swt akan menempatkan orang yang mentaati allah dan rasul ke dalam derajat yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam firman allah yang artinya: dan barangsiapa yang mentaati allah dan rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh allah, yaitu nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (qs 4:69). Disamping itu, manakala kita telah mengikuti dan mentaati rasul saw, allah swt akan mencintai kita yang membuat kita begitu mudah mendapatkan ampunan dari allah manakala kita melakukan kesalahan, allah berfirman yang artinya: katakanlah: “jika kamu (benar-benar) mencintai allah, ikutilah aku, niscaya allah akan mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah maha pengampun lagi maha penyayang (qs 3:31) oleh karena itu, dengan izin allah swt, rasulullah saw diutus memang untuk ditaati, allah swt berfirman yang artinya: dan kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan izin allah (qs 4:64).
Manakala manusia telah menunjukkan akhlaknya yang mulia kepada rasul dengan mentaatinya, maka ketaatan itu berarti telah disamakan dengan ketaatan kepada allah swt. Dengan demikian, ketaatan kepada allah dan rasul-nya menjadi seperti dua sisi mata uang yang tidak boleh dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Allah berfirman yang artinya: barangsiapa mentaati rasul, sesungguhnya ia telah mentaati allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (qs 4:80).
4. Mengucapkan shawalat dan salam kepada rasul, secara harfiyah, shalawat berasal dari kata ash shalah yang berarti do’a, istighfar dan rahmah. Kalau allah bershalawat kepada nabi, itu berarti allah memberi ampunan dan rahmat kepada nabi, inilah salah satu makna dari firman allah yang artinya: sesungguhnya allah dan para malaikat-nya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (qs 33:56). Adapun, bila kita bershalawat kepada nabi hal itu justeru akan membawa keberuntungan bagi kita sendiri, hal ini disabdakan oleh rasul saw: barangsiapa bershalawat untukku satu kali, maka dengan shalawatnya itu allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali (hr. Ahmad).
Manakala seseorang telah menunjukkan akhlaknya kepada nabi dengan banyak mengucapkan shalawat, maka orang tersebut akan dinyatakan oleh rasul saw sebagai orang yang paling utama kepadanya pada hari kiamat, beliau bersabda: sesungguhnya orang yang paling utama kepadaku nanti pada hari kiamat adalah siapa yang paling banyak bershalawat kepadaku (hr. Tirmidzi). Adapun orang yang tidak mau bershalawat kepada rasul dianggap sebagai orang yang kikir atau bakhil, hal ini dinyatakan oleh rasul saw: yang benar-benar bakhil adalah orang yang ketika disebut namaku dihadapannya, ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku (hr. Tirmidzi dan ahmad).
5. Menghidupkan sunnah rasul, kepada umatnya, rasulullah saw tidak mewariskan harta yang banyak, tapi yang beliau wariskan adalah al-qur’an dan sunnah, karena itu kaum muslimin yang berakhlak baik kepadanya akan selalu berpegang teguh kepada al-qur’an dan sunnah (hadits) agar tidak sesat, beliau bersabda: aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab allah dan sunnahku (hr. Hakim). Selain itu, rasul saw juga mengingatkan umatnya agar waspada terhadap bid’ah dengan segala bahayanya, beliau bersabda:
sesungguhnya, siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh karena itu,. Kamu semua agar berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para penggantiku. Berpegang teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka (hr. Ahmad, abu daud, ibnu majah, hakim, baihaki dan tirmidzi). Dengan demikian, menghidupkan sunnah rasul menjadi sesuatu yang amat penting sehingga begitu ditekankan oleh rasulullah saw.
6. Menghormati pewaris rasul, berakhlak baik kepada rasul saw juga berarti harus menghormati para pewarisnya, yakni para ulama yang konsisten dalam berpegang teguh kepada nilai-nilai islam, yakni yang takut kepada allah swt dengan sebab ilmu yang dimilikinya.
Sesungguhnya yang takut kepada allah diantara hamba-hamba-nya hanyalah ulama. Sesungguhnya allah maha perkasa lagi maha pengampun (qs 35:28). Kedudukan ulama sebagai pewaris nabi dinyatakan oleh rasulullah saw: dan sesungguhnya ulama adalah pewaris nabi. Sesungguhnya nabi tidak tidak mewariskan uang dinar atau dirham, sesungguhnya nabi hanya mewariskan ilmui kepada mereka, maka barangsiapa yang telah mendapatkannya berarti telah mengambil mbagian yang besar (hr. Abu daud dan tirmidzi).
Karena ulama disebut pewaris nabi, maka orang yang disebut ulama seharusnya tidak hanya memahami tentang seluk beluk agama islam, tapi juga memiliki sikap dan kepribadian sebagaimana yang telah dicontohkan oleh nabi dan ulama seperti inilah yang harus kita hormati. Adapun orang yang dianggap ulama karena pengetahuan agamanya yang luas, tapi tidak mencerminkan pribadi nabi, maka orang seperti itu bukanlah ulama yang berarti tidak ada kewajiban kita untuk menghormatinya.
7. Melanjutkan misi rasul, misi rasul adalah menyebarluaskan dan menegakkan nilai-nilai islam. Tugas yang mulia ini harus dilanjutkan oleh kaum muslimin, karena rasul telah wafat dan allah tidak akan mengutus lagi seorang rasul. Meskipun demikian, menyampaikan nilai-nilai harus dengan kehati-hatian agar kita tidak menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dari rasulullah saw. Keharusan kita melanjutkan misi rasul ini ditegaskan oleh rasul saw: sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan berceritalah tentang bani israil tidak ada larangan. Barangsiapa berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka (hr. Ahmad, bukhari dan tirmidzi dari ibnu umar). Demikian beberapa hal yang harus kita tunjukkan agar kita termasuk orang yang memiliki akhlak yang baik kepada nabi muhammad saw.
4. Ayat dalam al-qur’an yang menunjukan makhluk yang paling sempurna adalah:
(qs; ibrahim:11) :rosul-rosul mereka berkata, “kami tidak lain hanya manusia seperti kamu, akan tetapi allah memberikan karunia kepada siapa yang dia kehendaki diantara hamba-hamba-nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukit kepada kamu melainkandengan izin allah dan dengan kepada allah sajalah hendaknya orang-orang mkmin bertawaqal.
(qs; al-furqan: 8): atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbedaan haraan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya yang dia dapat makanan dari (hasil)nya ?” Dan orang-orang yang zalim itu berkata, ”kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir.”
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (QS. Al Isra’ : 70)
Kemuliaan tersebut bukan karena subyektivitas Tuhan Pencipta yang Maha Kuasa atas segala makhluk-Nya, melainkan berdasarkan standar ilmiyah terkait dengan rancangan penciptaan yang sangat sempurna baik fisik maupun non fisik seperti akal, qalb (hati), tanpa kehilangan syahwat dan nafsu hewaniyahnya, demikian juga gerak mekanik seluruh tubuhnya yang demikian indah dan dinamis. Dengan demikian, manusia dianugerahkan berbagai kelebihan, dan kelebihan-kelebihan tersebut tidak diberikan Allah kepada makhluk lain selain manusia dan telah pula menyebabkan mereka memperoleh kemuliaan-Nya. Manusia juga diberi kemuliyaan dengan diberinya akal yang mampu berfikir melebihi semua makhluk yang diciptakan oleh alloh. Oleh karena itu manusia diturunkan kebumi dan ditunjuk menjadi sebagai khalifah yang mampu menjaga makhluk allah yang lain.

5. Insyaallah sudah, tetapi belum sempurna. Karena Masih banyak amalan-amalan yang belum saya jalankan dengan baik. Dan untuk sholat fardu Alhamdulillah saya telah menjalankannya

No comments:

Post a Comment

Scientists Only »
PENTING!!! Terima kasih atas kunjungannya, saya mengharapkan kritik dan sarannya melalui kotak komentar apabila game, program, dan segala software yang lain dan telah di upload di blog ini mengalami kerusakan atau file corupt, serta kekurangannya. jika ada yang akan direquest untuk info update harap berkomentar!!
http://einsteinfisika.blogspot.com/