BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam melakukan suatunpekerjaan, manusia memiliki keterbatasan dimana terdapatnya pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan secara efektif dan efesien tanpa adanya faktor penunjang. Oleh karena itu dibutuhkan yang namanya fasilitas penunjang agar pekerjaan yang rumit bisa menjadi lebih mudah dan dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat.
Peralatan kerja bengkel adalah sekumpulan alat/perkakas yang sering dipakai oleh mekanik dalam melakukan pekerjaan di bengkel, misalnya dalam kegiatan-kegiatan produksi, perawatan, perbaikan dan reparasi. Bagi seorang jmekanik yang sehari-harinya melakukan aktifitas tersebut, jelas memerlukan peralatan guna membantu agar pekerjaannya terselesaikan secara efektif dan efesien, penggunaan peralatan yang benar dan sesuai fungsinya merupakan keharusan.
Secara umum peralatan kerja dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian utama yaitu: alat-alat tangan, alat-alat ukur dan alat-alat khusus.
BAB II
Kajian Teori
Meurut anonimus (2008) dail indikator digunakan untuk mengukur atau memeriksa kerataan, kesejajaran, kebundaran, kehalusan, kebengkokan, kelurusan dan ketirusan dari suatu benda kerja. Dail indikator dapat melakukan pengukuran dengan ketelitian hingga 0,0005 mm.
Metode dial indikator adalah metode yang paling banyak di lakukan, karena ketelitian cukup dapat dipertanggung-jawabkan, terutama jika dilakukan dengan professional. Dan harga alat relativ murah.
cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui suatu kerataan benda kerja :
1. penggaris/mistar, lehih murah, mudah tapi sangat kasar.
2. optical, laser, lebih akurat, mudah tapi peralatan mahal,
Keuntungan metode Dial:
1. Metode ini cukup akurat.
2. Cukup efisien untuk poros berdiameter besar maupun kecil
3. Dengan menggambar atau mudah melihat posisi kedua poros
4. Dapat dilakukan untuk kedua poros yang dapat diputar ataupun hanya satu
5. Alat cukup murah dibanding alat lacer atau alat lain,
6. Mudah di gambar, dibuat perhitungan-perhitungan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
lebih cepat .
7. Cukup sesuai untuk mesin-mesin besar, putaran tinggi,
Kerugian2 :
1. Mengerjakanya harus sangat teliti / hati2, pemasangan dial harus kokoh, sehingga dapat
dihindari salah baca / salah penunjukan.
2. Toleransi, run-out, sag harus diketahui atau di chek dulu.
3. Jika permukaan kopling tidak rata atau run-out nya besar, maka penunjukan dial indicator
menjadi tidak sebenarnya, sehingga selanjutnya perhitungan-perhitungan menjadi salah.
4. Aksial clearence sangat mempengaruhi kesalahan.
Komponenen-komponen dial indikator
1. Plunjer
2. Sekrup pengkalibrasi
3. Skala utama
4. Skala nonius
5. Poros penyangga
6. Sambungan
7. Sekrup penyetel posisi plunjer
8. Dudukan magnet
9. Saklar magnet
Cara Mengkalibrasi
1. Letakkan dial indikotor pada tempat yang datar
2. Amatilah pada skala utama dan skala nonius
3. Jika pada skala utama tidak menunjukkan pada angka 0 (nol), maka putarlah sekrup pengkalibrasi baik searah jarum jam atau sebaliknya, tergantung dari kebuthan, sampai jarum skala utama menunjukkan pada angka 0 (nol)
4. Kemudian amatilah pada skala nonius, jika tidak tepat pada angka 0 (nol), maka putarlah ring pada skala nonius hingga jarum pada skala nonius menunjukkan angka 0 (nol)
Contoh penggunaan
-siapakan sepasang V blok, dan diletakkan secara berjajar
-bersihkan dulu benda kerja yang akan diukur, baik dari debu, gemuk, dll
-kalibrasilah DTI
-letakkan out put shalf di celeh-celah V blok
-kemudian letakkan DTI di sisi V blok dan hidupkan medan magnetnya
-aturlah DTI sehingga sedemikian rupa hingga plunyer telah pasti menyentuh benda kerja
-kalibrasi ulang DTI
-putarlah banda kerja sebesar 360˚,
-selama proseses pemutaran benda kerja berlangsung amatilah skala nonius dan skala
utama pada DTI
-catat hasilnya yang menunjukkan angka tertinggi
Contoh
Setelah benda kerja diputar-putar pada skala nonius menunjukkan angka 0.12 mm dan skala utama nol (0) maka kelengkungan poros tersebut adalah 0,12 mm.
Kesimpulan
Dial indikator adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu kerataan, kebengkokan, kebundaran dan lain sebagainya. Dial indikator memiliki ketelitian dari 0,01-0,0005 mm, tetapi alat ini hanya mampu mengukur kebengkokan ± 1,5 cm/15 mm saja. DTI biasanya diterapkan pada bengkel-bengkel mobil/motor, diler mobil/motor, dan prusahaan otomotif.
No comments:
Post a Comment